Tujuh RW di Manggarai, Jakarta Selatan, Teridentifikasi sebagai Kawasan Kumuh: Upaya Pembenahan Terus Dilakukan
Tujuh RW di Manggarai, Jakarta Selatan, Teridentifikasi sebagai Kawasan Kumuh: Upaya Pembenahan Terus Dilakukan
Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, menjadi sorotan menyusul identifikasi tujuh RW yang masuk kategori kawasan kumuh. Data ini diperoleh berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 90 Tahun 2018, dan menjadi jumlah terbanyak di antara kelurahan lain di Jakarta Selatan. Kepala Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Jakarta Selatan, Agus Ruhyat, mengungkapkan hal tersebut dalam wawancara pada Selasa (18/3/2025). Beliau menekankan komitmen pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan ini dan meningkatkan kualitas hidup warga di kawasan tersebut.
Agus Ruhyat menjelaskan bahwa jumlah RW kumuh di Jakarta Selatan bervariasi, dengan angka terendah satu RW dan tertinggi tujuh RW di Manggarai. Perbedaan jumlah ini menandakan adanya disparitas kondisi permukiman di wilayah Jakarta Selatan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 mencatat angka 450 RW kumuh di seluruh Jakarta. Data ini, menurut Agus, memerlukan pembaruan dan evaluasi berkala untuk memastikan akurasi dan relevansi dalam perencanaan program penanggulangan kawasan kumuh. Hal ini penting guna memastikan alokasi sumber daya yang tepat sasaran dan efektif.
Kriteria penetapan kawasan kumuh, seperti yang dijelaskan oleh Agus, meliputi beberapa indikator kunci. Indikator tersebut antara lain: kepadatan penduduk, kondisi dan perencanaan bangunan, konstruksi bangunan, ventilasi bangunan, kepadatan bangunan, kondisi jalan, sistem drainase, pengelolaan air limbah, manajemen persampahan, dan pencahayaan. Keberadaan indikator-indikator ini memberikan gambaran komprehensif mengenai kualitas hidup dan lingkungan di suatu kawasan permukiman.
Sudin PRKP Jakarta Selatan telah dan akan terus berupaya meningkatkan kualitas kawasan permukiman di tujuh RW tersebut. Beberapa upaya yang dilakukan meliputi perbaikan infrastruktur, seperti peningkatan dan perbaikan jalan, saluran air, dan jembatan antar kampung. Selain itu, program beautifikasi lingkungan, seperti pembuatan mural dan penghijauan, juga dijalankan untuk meningkatkan estetika dan kenyamanan lingkungan. Pemasangan tempat sampah, alat pemadam api ringan (APAR), dan railing juga menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas lingkungan dan keamanan di kawasan tersebut.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mencatat penurunan jumlah RW kumuh sebanyak 220 RW pada tahun 2023. Program-program seperti Community Action Plan (CAP) dan Collaborative Implementation Program (CIP) yang menekankan partisipasi masyarakat dalam penataan lingkungan, diharapkan dapat mempercepat proses penanggulangan kawasan kumuh dan mendorong terciptanya permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Keberhasilan program-program ini bergantung pada kolaborasi yang erat antara pemerintah dan masyarakat setempat.
Kesimpulannya, penanganan kawasan kumuh di Manggarai merupakan tantangan besar yang membutuhkan strategi komprehensif dan kolaboratif. Dengan komitmen pemerintah dan partisipasi aktif warga, diharapkan upaya pembenahan ini dapat berjalan efektif dan menghasilkan lingkungan hidup yang lebih layak bagi seluruh masyarakat.