Penyelidikan Intensif Kasus Penembakan Tiga Polisi di Lampung: Senjata Api Belum Ditemukan

Penyelidikan Intensif Kasus Penembakan Tiga Polisi di Lampung: Senjata Api Belum Ditemukan

Tragedi penembakan tiga personel kepolisian di Lampung, yang diduga dilakukan oleh oknum TNI saat penggerebekan arena judi sabung ayam, tengah menjadi fokus penyelidikan intensif aparat gabungan TNI dan Polri. Kejadian yang menggemparkan ini menyisakan sejumlah pertanyaan penting, terutama terkait senjata api yang digunakan dalam peristiwa tersebut. Hingga saat ini, senjata api yang menjadi alat bukti kunci dalam kasus ini belum berhasil ditemukan.

Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syahputra Siregar, memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan. Beliau menekankan bahwa sejumlah aspek kasus masih dalam tahap penelusuran intensif. Proses identifikasi proyektil dan balistik, yang krusial dalam mengungkap detail peristiwa, masih berlangsung. Ketiadaan senjata api sebagai barang bukti utama menjadi tantangan tersendiri bagi tim investigasi gabungan dalam mengungkap kebenaran di balik peristiwa ini.

"Sampai saat ini, senjata api yang digunakan belum ditemukan. Tim penyelidik masih melakukan pencarian secara menyeluruh," tegas Kolonel Eko. Ia menambahkan bahwa lokasi kejadian merupakan area yang dikenal dengan peredaran senjata api ilegal yang cukup marak. Kondisi ini memperumit proses penyelidikan dan memerlukan penelusuran yang lebih mendalam dan teliti.

"Lokasi kejadian berada di daerah yang dikenal sebagai kawasan rawan peredaran senjata ilegal. Kita menyadari adanya peredaran senjata api secara turun temurun di wilayah tersebut. Asal-usul, peruntukan, dan jalur distribusi senjata-senjata tersebut masih menjadi fokus investigasi," jelas Kolonel Eko, menekankan kompleksitas situasi dan upaya pengungkapan yang membutuhkan proses yang cermat.

Sementara itu, dua oknum TNI yang diduga terlibat dalam penembakan, Kopka Basar dan Peltu Lubis, telah menyerahkan diri ke Denpom 23 Lampung. Penyerahan diri kedua oknum tersebut dilakukan setelah dijemput oleh tim gabungan dari Kodim/Korem dan Polisi Militer pada malam hari. Langkah ini merupakan perkembangan positif dalam proses penyelidikan, namun tetap tidak mengurangi urgensi dalam menemukan senjata api yang digunakan.

Saat ini, tim gabungan TNI-Polri dari Polda Lampung dan pihak terkait tengah bekerja sama untuk mendalami kasus ini secara menyeluruh. Investigasi meliputi berbagai aspek, mulai dari kronologi kejadian, motif pelaku, hingga jaringan peredaran senjata api ilegal di wilayah tersebut. Kerja sama yang erat antara TNI dan Polri diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan yang objektif dan transparan untuk mengungkap seluruh rangkaian peristiwa penembakan ini dan memberikan keadilan bagi para korban.

Proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan hukum yang berlaku, baik di lingkungan TNI maupun Polri. Transparansi dalam penyelesaian kasus ini menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi TNI dan Polri.