Bantah Stigma Negatif, SNPMB Jelaskan Alokasi Kuota Seleksi Masuk PTN 2025

Bantah Stigma Negatif, SNPMB Jelaskan Alokasi Kuota Seleksi Masuk PTN 2025

Pengumuman hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 telah resmi dirilis, menandai selesainya tahap pertama seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sebanyak 181.425 peserta dinyatakan lolos dari total 776.515 pendaftar, menghasilkan persentase kelulusan sebesar 22%. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Brian Yuliarto, dalam konferensi pers pengumuman SNBP 2025 yang digelar secara hybrid pada Selasa (18/3/2025), menyampaikan bahwa masih tersedia jalur seleksi lain bagi calon mahasiswa yang belum berhasil lolos SNBP.

Jalur tersebut adalah Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dengan kuota minimal 40% untuk PTN BLU dan PTN Satker, serta minimal 30% untuk PTN-BH. Selanjutnya, terdapat jalur mandiri yang memiliki kuota maksimal 30% untuk seluruh jenis PTN. Mendikbudristek menekankan pentingnya pemahaman bahwa peluang masuk PTN masih terbuka lebar melalui jalur-jalur seleksi yang tersedia. Ia menghimbau calon mahasiswa untuk tetap optimis dan mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi selanjutnya.

Ketua Umum SNPMB, Eduart Wolok, memberikan penjelasan lebih rinci terkait alokasi kuota masing-masing jalur. Ia menegaskan bahwa kuota SNBP minimal 20% berlaku untuk seluruh jenis PTN, baik PTN BLU, PTN Satker, maupun PTN-BH. Lebih lanjut, Eduart merinci data kuota untuk tahun 2025:

  • SNBP: 181.425 peserta
  • SNBT: 259.564 peserta
  • Jalur Mandiri: 185.952 peserta

Eduart secara khusus menanggapi isu yang beredar di masyarakat mengenai dugaan PTN sengaja memperbesar kuota jalur mandiri karena biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang lebih tinggi. Ia membantah tegas tudingan tersebut dengan menunjukkan data kuota yang sebenarnya. "Kuota jalur mandiri jauh di bawah kuota SNBT, bahkan hanya sedikit selisihnya dengan kuota SNBP," jelas Eduart. "Stigma bahwa PTN sengaja memperbesar kuota jalur mandiri karena alasan biaya UKT sama sekali tidak relevan." Ia berharap penjelasan ini dapat meluruskan kesalahpahaman dan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai sistem seleksi masuk PTN.

Penjelasan rinci mengenai alokasi kuota ini bertujuan untuk memberikan transparansi kepada masyarakat dan calon mahasiswa, sekaligus menepis berbagai spekulasi yang beredar. SNPMB berkomitmen untuk memastikan proses seleksi masuk PTN berjalan adil, transparan, dan akuntabel. Dengan adanya informasi yang akurat dan transparan ini, diharapkan calon mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan membuat pilihan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. Hal ini juga menekankan pentingnya pemahaman yang benar tentang sistem seleksi PTN untuk menghindari kesalahpahaman dan kecemasan yang tidak perlu di kalangan calon mahasiswa dan masyarakat luas. Sistem seleksi yang adil dan transparan merupakan kunci keberhasilan pendidikan tinggi di Indonesia.

Sistem seleksi ini dirancang untuk memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh calon mahasiswa, tanpa memandang latar belakang ekonomi. Meskipun jalur mandiri memang memiliki biaya UKT yang lebih tinggi, namun persentase kuotanya tidaklah dominan jika dibandingkan dengan jalur SNBT dan SNBP. Dengan demikian, anggapan bahwa PTN sengaja memperbesar kuota jalur mandiri untuk alasan finansial tidaklah berdasar.