Penutupan PARQ Ubud: Bantahan Pemkab Gianyar atas Isu Operasional Diam-Diam
Penutupan PARQ Ubud: Bantahan Pemkab Gianyar atas Isu Operasional Diam-Diam
Pemerintah Kabupaten Gianyar dengan tegas membantah kabar yang beredar luas di media sosial mengenai operasional diam-diam PARQ Ubud, sebuah tempat hiburan yang sebelumnya telah disegel dan dinyatakan ditutup sejak Januari 2025. Bantahan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Gianyar, I Made Watha, Selasa (18/3). Watha menegaskan bahwa PARQ Ubud tetap dalam pengawasan ketat pihak berwenang dan informasi mengenai aktivitas operasionalnya adalah tidak benar.
"Informasi yang beredar di masyarakat mengenai aktivitas PARQ Ubud yang masih beroperasi merupakan informasi yang tidak akurat," tegas Watha. Ia memperkuat pernyataannya dengan bukti foto petugas Satpol PP yang berjaga di lokasi tersebut selama 24 jam. Watha menjelaskan bahwa empat hingga lima personel Satpol PP bertugas per shift untuk memastikan penutupan PARQ Ubud tetap terjaga. "Selain penjagaan ketat, segel dan Surat Pemberitahuan Perintah Penghentian Kegiatan (SPDP) masih terpasang dan dalam kondisi utuh," tambahnya.
Namun, investigasi lapangan yang dilakukan oleh tim investigasi pada Sabtu (15/3) menunjukkan gambaran yang berbeda. Pintu masuk PARQ Ubud tampak ramai dikunjungi wisatawan asing. Selain itu, sejumlah warga lokal terlihat keluar masuk area tersebut pada sore dan malam hari, membawa berbagai barang. Dua pekerja konstruksi juga terlihat keluar membawa material bangunan, sementara seorang lainnya terlihat membawa mesin pompa air masuk ke dalam area PARQ Ubud. Aktivitas tersebut memicu spekulasi dan menimbulkan pertanyaan mengenai efektifitas penutupan dan pengawasan yang dilakukan.
Seorang warga yang bekerja sebagai staf restoran di sekitar lokasi, yang dikenal sebagai 'Kampung Rusia', membenarkan bahwa PARQ Ubud memang telah ditutup secara resmi. Namun, ia mengaku kebingungan dengan aktivitas yang terlihat di sekitar area tersebut. "Memang sudah ditutup, tetapi saya tidak mengerti mengapa masih banyak orang yang keluar masuk," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa penjagaan di area PARQ Ubud baru diperketat di bagian luar beberapa hari terakhir, sementara sebelumnya pengawasan juga dilakukan, tetapi di dalam area.
Perbedaan keterangan antara pernyataan resmi Pemkab Gianyar dan hasil observasi lapangan menimbulkan pertanyaan mengenai celah pengawasan dan perlu adanya investigasi lebih lanjut untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Ke depan, perlu adanya mekanisme pengawasan yang lebih efektif dan transparan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Kesimpulan: Pernyataan resmi dari Pemkab Gianyar yang membantah operasional PARQ Ubud masih berjalan perlu dikaji ulang mengingat adanya temuan aktivitas di lapangan yang menimbulkan keraguan. Transparansi dan investigasi yang menyeluruh sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan ini.