Tarawih dan Tahajud: Dua Ibadah Malam di Bulan Ramadan, Mungkinkah Saling Menggantikan?

Tarawih dan Tahajud: Dua Ibadah Malam di Bulan Ramadan, Mungkinkah Saling Menggantikan?

Ramadan, bulan penuh berkah, menghadirkan berbagai ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim. Di antara yang paling populer adalah salat Tarawih dan Tahajud, dua ibadah malam yang menawarkan pahala berlimpah. Meskipun sama-sama dilakukan di malam hari, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami. Perbedaan ini menentukan apakah salah satu ibadah bisa menggantikan ibadah lainnya. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumut, Mahmud Yunus Daulay, memberikan penjelasan rinci mengenai hal ini.

Allah SWT memerintahkan salat Tahajud dalam Surah Al-Isra ayat 79: "وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا" (Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji). Ayat ini, menurut Mahmud Daulay dalam program kultum detikSumut (18/3/2025), merupakan perintah langsung kepada Nabi Muhammad SAW dan umat Islam untuk melaksanakan salat malam atau Tahajud. Keutamaan salat Tahajud juga ditegaskan dalam hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa salat malam adalah salat yang paling utama setelah salat fardu: "أفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة اللي" (Salat yang paling afdal setelah salat fardu (wajib) adalah salat malam). (HR Muslim).

Salat Tarawih, di sisi lain, muncul kemudian. Pada masa Rasulullah SAW, ibadah ini dikenal sebagai qiyamu Ramadan, salat sunah di bulan Ramadan. Istilah Tarawih sendiri baru dikenal pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Meskipun demikian, Rasulullah SAW menekankan keutamaan salat Tarawih, menyatakan bahwa siapa yang mengerjakannya dengan penuh keimanan dan keikhlasan di bulan Ramadan akan diampuni dosa-dosanya: "مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ" (Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau). (HR Bukhari, Muslim).

Perbedaan mendasar antara Tarawih dan Tahajud dapat dirangkum sebagai berikut:

  • Masa pensyariatan: Tarawih disyariatkan di Madinah, sementara Tahajud disyariatkan di Mekah pada awal kenabian.
  • Waktu pelaksanaan: Tarawih hanya di bulan Ramadan, sedangkan Tahajud dapat dilakukan setiap malam.
  • Pelaksanaan: Tarawih umumnya dilakukan berjamaah di masjid, sedangkan Tahajud dilakukan sendirian di rumah.
  • Waktu dalam siklus tidur: Tarawih bisa dilakukan sebelum tidur, sedangkan Tahajud dilakukan setelah tidur.
  • Hukum: Tarawih hukumnya sunah muakkad, sedangkan Tahajud hukumnya sunah bagi umat Islam (wajib bagi Nabi Muhammad SAW).

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa salat Tarawih dan Tahajud memiliki karakteristik yang berbeda dan tidak dapat saling menggantikan. Meskipun keduanya menawarkan pahala yang besar, keduanya memiliki keistimewaan masing-masing dan dianjurkan untuk dikerjakan secara konsisten. Mahmud Daulay mengajak umat Islam untuk melanjutkan semangat ibadah di bulan Ramadan dengan tetap melaksanakan salat Tahajud atau salat malam setelah Ramadan berakhir, sebagai bentuk ketakwaan yang berkesinambungan.