Penurunan Kunjungan Wisata Ramadan di Kota Batu: Strategi Hotel Hadapi Okupansi Rendah
Penurunan Kunjungan Wisata Ramadan di Kota Batu: Strategi Hotel Hadapi Okupansi Rendah
Industri pariwisata Kota Batu mengalami penurunan signifikan selama bulan Ramadan. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi, mengungkapkan bahwa berkurangnya jumlah wisatawan berdampak langsung pada tingkat hunian hotel di wilayah tersebut. Ia menjelaskan bahwa fenomena ini merupakan hal yang umum terjadi setiap Ramadan, di mana minimnya kunjungan berimbas pada penurunan pendapatan sektor perhotelan.
"Tren penurunan kunjungan wisata selama Ramadan memang sudah berlangsung beberapa tahun terakhir. Ini mengakibatkan okupansi hotel-hotel di Kota Batu merosot cukup drastis," ungkap Sujud dalam wawancara pada Senin, 3 Maret 2025. Kondisi ini mendorong para pengelola hotel untuk mengambil langkah-langkah strategis guna meminimalisir dampak negatif terhadap bisnis mereka. Salah satu langkah yang ditempuh adalah melakukan perawatan fasilitas hotel, seperti perbaikan AC, pengecatan ulang, dan penambahan dekorasi untuk menyambut periode Lebaran yang diprediksi akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Namun, strategi utama yang diandalkan adalah menawarkan paket buka puasa bersama (buka puasa atau Iftar), yang terbukti cukup diminati oleh masyarakat. Sujud menambahkan, "Paket Iftar memang menarik minat masyarakat, namun pendapatan yang dihasilkan masih jauh lebih rendah dibandingkan pendapatan dari sewa kamar pada kondisi normal." Paket Iftar yang ditawarkan hotel-hotel di Kota Batu menawarkan beragam pilihan menu dan suasana nyaman untuk berkumpul bersama keluarga dan teman.
Salah satu contoh sukses penyelenggaraan paket Iftar adalah The Batu Hotel & Villas. Hizkia Dias, Sales Marketing The Batu Hotel & Villas, menjelaskan bahwa paket Iftar yang mereka tawarkan, "Paket Iftar in The Sky", telah rutin diadakan selama beberapa tahun terakhir dan terus mengalami peningkatan peminat. Hingga saat ini, tingkat reservasi paket tersebut telah mencapai lebih dari 50%.
"Paket Iftar in The Sky" yang diselenggarakan di Restoran Awang-Awang Sky Lounge menawarkan lebih dari 20 menu makanan dengan variasi internasional, mulai dari hidangan Indonesia, Barat, Tiongkok, hingga Timur Tengah. Paket tersebut ditawarkan dengan harga Rp 119.000 per orang dan tersedia mulai tanggal 1 hingga 31 Maret 2025. Selain sajian makanan yang beragam, pengunjung juga dimanjakan dengan pemandangan 360 derajat dari ketinggian dan atraksi live cooking yang menambah daya tarik. Keberhasilan The Batu Hotel & Villas ini menunjukkan potensi paket Iftar sebagai strategi efektif menghadapi penurunan okupansi hotel selama Ramadan.
Situasi ini menggambarkan tantangan yang dihadapi sektor pariwisata dan perhotelan di Kota Batu selama Ramadan. Meskipun penurunan kunjungan wisatawan merupakan hal yang lumrah, upaya adaptasi dan inovasi, seperti menawarkan paket Iftar dan melakukan perawatan fasilitas, menjadi kunci keberlangsungan bisnis di tengah kondisi tersebut. Tingginya minat masyarakat terhadap paket Iftar menunjukkan peluang baru yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menopang pendapatan sektor perhotelan di Kota Batu.