Pasca Banjir, Warga Pejaten Timur Bersihkan Rumah dan Jalanan

Pasca Banjir, Warga Pejaten Timur Bersihkan Rumah dan Jalanan

Genangan air akibat luapan Sungai Ciliwung di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, telah surut sepenuhnya pada Selasa (18/3/2025) pukul 17.20 WIB. Namun, dampak banjir berupa endapan lumpur dan sampah masih terlihat jelas di permukiman warga. Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa aliran air di parit-parit samping rumah telah kembali normal. Akan tetapi, jalanan masih diselimuti lumpur tebal yang menyulitkan akses dan menimbulkan potensi bahaya kecelakaan. Sampah sisa banjir, mulai dari ranting pohon hingga limbah rumah tangga, berserakan di mana-mana, bahkan menempel di beberapa bagian rumah dan garasi warga.

Aktivitas pembersihan pascabanjir tampak marak di wilayah tersebut. Warga terlihat bahu-membahu membersihkan rumah masing-masing dari lumpur dan sampah yang menumpuk. Kondisi ini menggambarkan kerja keras dan kegigihan warga dalam memulihkan kondisi lingkungan mereka setelah bencana alam tersebut. Salah seorang warga RT 5/RW 8, Pipit (45), menceritakan kelelahannya setelah seharian membersihkan rumahnya. Ia berharap mendapatkan bantuan dari pihak terkait dalam proses pembersihan yang cukup berat ini.

"Kami kelelahan membersihkan lumpur dan sampah ini," ujar Pipit. "Semoga segera ada bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu membersihkan sisa-sisa lumpur, karena alat penyemprot mereka akan lebih efektif." Penggunaan alat penyemprot dinilai lebih efisien dan efektif dalam membersihkan lumpur yang menempel kuat di dinding dan lantai rumah. Pipit mengungkapkan bahwa rumahnya telah terendam banjir sebanyak dua kali sepanjang bulan Maret 2025. Banjir pertama, menurutnya, memiliki intensitas yang lebih besar dibandingkan banjir yang baru saja terjadi.

Kejadian banjir berulang ini menimbulkan kekhawatiran dan harapan bagi warga untuk mendapatkan solusi permanen dari pemerintah. "Harapan kami, pemerintah dapat segera mencari solusi agar banjir seperti ini tidak terulang lagi. Bulan ini saja sudah dua kali terjadi banjir, dan ini sangat mengganggu aktivitas dan kehidupan kami," tambah Pipit. Pernyataan ini mewakili keresahan warga Pejaten Timur yang menginginkan adanya tindakan preventif untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang. Perbaikan infrastruktur, pengelolaan sungai, dan sistem peringatan dini menjadi beberapa solusi yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh pemerintah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga.

Pemerintah daerah diharapkan segera merespon keluhan warga dan memberikan solusi jangka panjang guna mengatasi permasalahan banjir di wilayah Pejaten Timur. Kerja sama antara pemerintah, warga, dan pihak terkait sangat krusial dalam upaya pencegahan dan mitigasi bencana banjir di masa mendatang. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan juga perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak negatif dari banjir.