Penentuan 1 Syawal 1446 H: Kemenag Gelar Sidang Isbat Idul Fitri 2025 di 33 Lokasi Pengamatan Hilal

Penentuan 1 Syawal 1446 H: Kemenag Gelar Sidang Isbat Idul Fitri 2025 di 33 Lokasi Pengamatan Hilal

Kementerian Agama (Kemenag) resmi menetapkan tanggal 29 Maret 2025 sebagai hari pelaksanaan sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 H atau Idul Fitri 1446 H. Pengumuman ini disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam), Abu Rokhmad, dalam Rapat Persiapan Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Sidang isbat ini akan menjadi penentu hari raya Idul Fitri bagi umat Islam di Indonesia.

Proses penentuan 1 Syawal 1446 H akan dilakukan dengan metode hisab dan rukyat, sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Metode hisab, yang berbasis perhitungan astronomi, menunjukkan konjungsi (ijtimak) terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Hasil perhitungan hisab menunjukkan posisi hilal berkisar antara minus tiga derajat di Papua hingga minus satu derajat di Aceh saat matahari terbenam pada hari tersebut. Namun, data astronomi ini akan diverifikasi melalui metode rukyat, atau pengamatan hilal secara langsung di lapangan.

Rukyatul hilal, yang memiliki dua dimensi penting—ta'abbudi (kepatuhan terhadap sunnah Nabi) dan pengetahuan (konfirmasi data hisab)—akan dilaksanakan di 33 titik di seluruh Indonesia. Lokasi pengamatan tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan satu titik di setiap provinsi, kecuali Bali yang dipertimbangkan karena adanya perayaan Nyepi. Penggunaan teknologi canggih dalam proses rukyat di setiap titik pengamatan ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi data yang diperoleh.

Proses sidang isbat akan diawali dengan seminar posisi hilal yang akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, perwakilan organisasi masyarakat Islam (ormas), serta lembaga-lembaga terkait seperti LAPAN, BMKG, BRIN, dan Planetarium Bosscha. Seminar ini akan dimulai pukul 16.30 WIB dan berlangsung hingga menjelang waktu magrib. Sidang isbat itu sendiri akan digelar secara tertutup sekitar pukul 18.45 WIB, dan hasilnya akan diumumkan secara resmi oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, melalui konferensi pers.

Kemenag menekankan pentingnya pelaksanaan rukyatul hilal sebagai bagian dari syiar Islam dan upaya untuk memastikan penetapan awal Syawal yang akurat dan diterima secara luas oleh masyarakat. Dengan menggabungkan metode hisab dan rukyat, diharapkan penentuan 1 Syawal 1446 H ini dapat berjalan lancar dan memberikan kepastian bagi seluruh umat Islam dalam merayakan Idul Fitri.

Berikut rincian penting pelaksanaan sidang isbat:

  • Tanggal Sidang Isbat: 29 Maret 2025
  • Metode Penentuan: Hisab dan Rukyat
  • Lokasi Rukyat: 33 titik di seluruh Indonesia (kecuali Bali)
  • Waktu Seminar Hilal: 16.30 WIB
  • Waktu Sidang Isbat: 18.45 WIB
  • Pengumuman Hasil: Melalui Konferensi Pers oleh Menteri Agama

Kemenag berharap proses ini berjalan lancar dan memberikan hasil yang terbaik bagi seluruh umat Islam di Indonesia.