Kunjungan Raja Charles III ke Vatikan Tetap Berlanjut Meskipun Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus
Kunjungan Raja Charles III ke Vatikan Tetap Berlanjut Meskipun Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus
Meskipun Paus Fransiskus masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Gemelli, Roma, akibat pneumonia, rencana kunjungan kenegaraan Raja Charles III ke Vatikan tetap berjalan sesuai jadwal pada awal April mendatang. Pengumuman resmi dari Istana Buckingham pada Selasa (18 Maret 2025) memastikan bahwa pertemuan antara Raja Inggris dan Paus Fransiskus dijadwalkan pada tanggal 8 April 2025. Pihak Istana menyampaikan harapan agar kondisi kesehatan Paus memungkinkan terselenggaranya pertemuan tersebut, mengingat pentingnya kunjungan ini dalam konteks hubungan diplomatik Inggris dan Vatikan.
Sebagai bentuk kepedulian dan rasa hormat, Raja Charles telah mengirimkan surat kepada Paus Fransiskus (88 tahun) selama masa perawatannya. Kunjungan Raja Charles ke Vatikan, yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 10 April 2025, tidak hanya mencakup pertemuan dengan Paus. Didampingi oleh Permaisuri Camilla, Raja Charles juga dijadwalkan untuk melakukan serangkaian pertemuan penting dengan para pemimpin Italia. Agenda kunjungan tersebut termasuk pertemuan dengan Perdana Menteri Giorgia Meloni dan Presiden Sergio Mattarella. Puncak dari kunjungan ini adalah pidato bersejarah Raja Charles di parlemen Italia, menandai kunjungan Raja Inggris pertama yang berpidato di forum tersebut.
Kunjungan ini menandai sebuah babak penting dalam sejarah hubungan Inggris-Vatikan. Pertemuan terakhir Raja Charles dengan Paus Fransiskus terjadi pada tahun 2019. Meskipun sejarah mencatat adanya perpecahan antara Gereja Inggris dan Gereja Katolik Roma sejak abad ke-16, yang bermula dari penolakan Paus Clement VII terhadap permintaan Raja Henry VIII untuk membatalkan pernikahannya, kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral di masa kini. Perpecahan tersebut memicu Reformasi Inggris dan penetapan Raja Henry VIII sebagai pemimpin tertinggi Gereja Inggris, yang kemudian beralih ke Protestanisme. Namun, sepanjang abad ke-20 dan 21, hubungan antara kedua gereja telah mengalami perbaikan signifikan, ditandai dengan sejumlah pertukaran diplomatik dan kunjungan tingkat tinggi.
Menarik untuk dicatat bahwa Raja Charles, yang mengumumkan pengobatan kankernya pada Februari 2024, tetap aktif menjalankan sejumlah perjalanan ke luar negeri sejak Oktober tahun lalu. Hal ini menunjukkan komitmennya yang tinggi terhadap tugas kenegaraan dan perannya dalam menjalin hubungan internasional. Kunjungan ke Vatikan ini bukan sekadar kunjungan kenegaraan biasa, melainkan juga sebuah kesempatan untuk memperkuat ikatan historis dan diplomatik antara Inggris dan Vatikan, terlepas dari perbedaan teologis di masa lalu. Semoga pertemuan antara Raja Charles dan Paus Fransiskus dapat berjalan lancar dan menghasilkan perkembangan positif dalam hubungan kedua negara.
Perlu dicatat bahwa informasi mengenai kondisi kesehatan Paus Fransiskus diperoleh dari sumber-sumber berita yang tersedia saat penulisan berita ini.