Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia: Menjajaki Kerangka Perjanjian Perdagangan Bebas dengan EAEU
Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia: Menjajaki Kerangka Perjanjian Perdagangan Bebas dengan EAEU
Menko Airlangga Hartarto mengumumkan rencana kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia pada bulan Juni 2025. Kunjungan tersebut memiliki signifikansi ekonomi yang besar, terutama dalam upaya Indonesia untuk merampungkan perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU). Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan pejabat Rusia diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan prinsip guna menandatangani perjanjian tersebut. Hal ini disampaikan Airlangga usai pertemuannya dengan Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Sebelum kunjungan kenegaraan tersebut, Indonesia dan Rusia akan menggelar sidang komite bersama pada tanggal 14-15 April. Sidang ini menjadi momentum krusial untuk menyelesaikan negosiasi FTA EAEU. Targetnya adalah penyelesaian seluruh 14 dari 15 bab perjanjian, sehingga kesepakatan prinsip dapat ditandatangani saat kunjungan Presiden Prabowo. EAEU sendiri terdiri dari lima negara bekas Uni Soviet: Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan. Suksesnya perjanjian ini berpotensi membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia di kawasan Eurasia.
Selain FTA EAEU, pertemuan tersebut juga membahas perkembangan perjanjian perdagangan lainnya, termasuk Perjanjian Perdagangan Komprehensif antara Uni Eropa dan Indonesia (EU-CEPA) dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP). Terkait EU-CEPA, masih ada dua poin penting yang perlu diselesaikan, yaitu terkait bea ekspor dan perizinan impor. Sementara itu, Indonesia terus berupaya untuk bergabung ke dalam CPTPP, sebuah perjanjian perdagangan yang mencakup 12 negara, antara lain Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, Selandia Baru, Singapura, Vietnam, dan Inggris. Keanggotaan dalam CPTPP diyakini akan memberikan akses pasar yang lebih luas dan menguntungkan bagi Indonesia, termasuk penurunan tarif bea masuk dan standar yang tidak memberatkan terkait aspek perdagangan hak kekayaan intelektual.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia bukan sekadar kunjungan kenegaraan biasa. Ini merupakan langkah strategis Indonesia untuk memperkuat posisi ekonomi di kancah internasional, menciptakan peluang investasi dan perdagangan, serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Keberhasilan negosiasi FTA EAEU akan menjadi tonggak penting bagi peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara-negara di kawasan Eurasia. Sementara itu, partisipasi Indonesia dalam CPTPP akan membuka peluang bagi ekspor Indonesia ke pasar yang lebih luas dan beragam.
Proses negosiasi yang melibatkan berbagai perjanjian perdagangan ini menandakan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus aktif dalam membangun kerjasama ekonomi internasional yang saling menguntungkan. Keberhasilan dalam perundingan ini akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia dan kesejahteraan rakyatnya.