Banjir Genangi Jalan Lintas Timur Jambi-Pekanbaru, Kondisi Jalan Di Laporkan Normal Namun Potensi Banjir Masih Tinggi

Banjir di Jalan Lintas Timur Jambi-Pekanbaru: Kondisi Jalan Normal, Namun Waspada Tetap Diperlukan

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, pada Selasa (18/3/2025) menyebabkan genangan air signifikan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Jambi-Pekanbaru. Luapan Sungai Dedap yang menuju Sungai Tantang mengakibatkan banjir di Dusun Betiuh, Desa Suban, Kecamatan Batang Asam. Meskipun genangan air dilaporkan telah surut dan kondisi jalan dinyatakan kembali normal oleh pihak kepolisian, masyarakat dihimbau tetap waspada terhadap potensi bahaya yang masih mengintai.

Kapolsek Tungkal Ulu, AKP Windu Trias Kumoro, memberikan keterangan resmi bahwa akses jalan saat ini telah dapat dilalui kembali oleh seluruh jenis kendaraan. "Kondisi jalan sudah kembali normal, dan masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa," ungkap AKP Kumoro. Namun, penting untuk dicatat bahwa ketinggian air masih mencapai sekitar 50 sentimeter di beberapa titik. Meskipun kendaraan roda dua dan roda empat masih dapat melintasi jalur tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati dan mewaspadai potensi bahaya tersembunyi, seperti kerusakan jalan yang tidak terlihat akibat genangan air.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Zulfikri, mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi banjir susulan. "Intensitas hujan yang tinggi masih berpotensi menyebabkan abrasi sungai dan peningkatan debit air," tegas Zulfikri. Oleh karena itu, BPBD Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa waspada dan berhati-hati, khususnya saat melintasi daerah rawan banjir di sepanjang Jalan Lintas Timur Jambi-Pekanbaru. Masyarakat juga dihimbau untuk memantau informasi terkini dari pihak berwenang dan selalu mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terjadinya banjir susulan.

BPBD juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Masyarakat diminta untuk selalu memperhatikan perkembangan cuaca dan siap mengungsi ke tempat yang lebih aman jika diperlukan. Kerjasama dan koordinasi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif dari bencana banjir ini dan memastikan keselamatan seluruh warga.

Langkah-langkah antisipasi yang perlu dilakukan masyarakat antara lain:

  • Memantau perkembangan cuaca secara berkala.
  • Menyiapkan perlengkapan darurat, seperti makanan, air minum, dan obat-obatan.
  • Menghindari aktivitas di daerah rawan banjir.
  • Segera mengungsi ke tempat yang aman jika terjadi banjir.
  • Mematuhi arahan dan imbauan dari pihak berwenang.

Dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi, diharapkan dampak negatif dari bencana banjir ini dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat tetap terjaga.