Modus Baru Pemerasan Berkedok Kencan Online: Pria di Tanjung Priok Kuras Habis Rekeningnya

Modus Baru Pemerasan Berkedok Kencan Online: Pria di Tanjung Priok Kuras Habis Rekeningnya

Sebuah kasus pemerasan dengan modus baru mengguncang Jakarta Utara. Seorang pria, yang hanya diketahui berinisial RPS, menjadi korban aksi kejahatan yang bermula dari kencan online. Kejadian yang terjadi pada Minggu, 2 Maret 2025, di kawasan Tanjung Priok ini menyoroti bahaya kencan online yang semakin marak dan perlu diwaspadai. Korban, setelah bertemu dengan wanita yang dikenalnya melalui aplikasi kencan, tiba-tiba menjadi sasaran aksi perampokan yang terencana dan sadis.

Kronologi kejadian bermula dari perkenalan korban dengan seorang wanita melalui sebuah aplikasi kencan daring. Setelah percakapan yang berlanjut ke WhatsApp, keduanya sepakat untuk bertemu di sebuah kos-kosan di Tanjung Priok. Lokasi pertemuan telah ditentukan oleh wanita tersebut melalui fitur share location Google Maps. Namun, setibanya di lokasi, korban mendapati situasi yang jauh dari ekspektasi. Kejadian yang awalnya dikira pertemuan romantis, berubah menjadi mimpi buruk yang berujung kerugian finansial yang signifikan.

Saat korban tiba di kos, ia mendapati dua wanita sudah berada di dalam. Tak lama kemudian, tiga pria muncul dan langsung menuduh korban sebagai selingkuhan salah satu wanita tersebut. Salah seorang pria mengaku sebagai suami wanita tersebut. Alih-alih membawa kasus ini ke jalur hukum, para pelaku langsung beraksi dengan mengancam korban menggunakan pisau. Para pelaku secara paksa meminta korban untuk menyerahkan PIN mobile banking miliknya. Dengan ancaman senjata tajam, korban tak berdaya dan terpaksa memberikan akses kepada para pelaku untuk menguras isi rekeningnya.

Setelah berhasil mendapatkan PIN m-banking korban, para pelaku langsung mentransfer seluruh uang yang ada di rekening korban ke akun judi online. Total kerugian yang dialami korban mencapai Rp 3,6 juta, belum termasuk kerugian atas kehilangan satu unit telepon genggam yang juga dirampas para pelaku. Setelah berhasil menguras rekening korban, para pelaku kemudian mengusir korban dari lokasi kejadian. Kejahatan yang terencana dan sadis ini menunjukan betapa lihainya para pelaku dalam menjalankan aksinya.

Beruntung, korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib di Polres Metro Jakarta Utara. Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku. Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya berhati-hati dalam menggunakan aplikasi kencan online. Verifikasi identitas dan memilih tempat yang aman untuk bertemu merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari kejadian serupa. Kasus ini juga menjadi sorotan akan maraknya kejahatan yang memanfaatkan teknologi dan media sosial.

Berikut beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari kasus ini:

  • Modus Operandi Baru: Kasus ini menunjukan modus operandi baru dalam kejahatan pemerasan yang memanfaatkan aplikasi kencan online. Para pelaku memanfaatkan kepercayaan korban untuk melancarkan aksinya.
  • Bahaya Kencan Online: Kasus ini menjadi pengingat akan potensi bahaya yang mengintai dalam kencan online. Penting untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam memilih pasangan kencan online.
  • Peran Teknologi dalam Kejahatan: Kasus ini juga menggarisbawahi bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk melancarkan aksi kejahatan. Para pelaku memanfaatkan fitur share location Google Maps untuk menentukan lokasi pertemuan dan melakukan aksinya.
  • Langkah Pencegahan: Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah pencegahan untuk menghindari menjadi korban kejahatan serupa. Verifikasi identitas calon pasangan kencan dan memilih tempat pertemuan yang aman merupakan hal yang krusial.
  • Penyelidikan Kepolisian: Pihak kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap kasus ini dan menangkap para pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.