Ujian Semester SMKN 5 Jambi Terpaksa Dipindahkan Akibat Banjir Luapan Sungai Batanghari
Ujian Semester SMKN 5 Jambi Terpaksa Digelar di Lokasi Sementara Akibat Banjir Parah
Banjir yang melanda Kota Jambi akibat luapan Sungai Batanghari telah memaksa pihak SMKN 5 Jambi untuk memindahkan lokasi ujian semester siswa kelas 3. Banjir yang merendam sekolah di Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Danau Teluk, Selasa (18/3/2025), memaksa penyelenggaraan ujian dipindahkan ke beberapa ruko dan rumah warga sekitar. Kondisi ini, menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Sri Mulyadi, merupakan dampak dari tingginya intensitas hujan yang menyebabkan Sungai Batanghari meluap signifikan. Meskipun bukan kali pertama sekolah tersebut terendam banjir, Sri Mulyadi menjelaskan bahwa banjir kali ini mencapai skala yang jauh lebih parah dibandingkan kejadian sebelumnya, sehingga upaya penyelamatan proses ujian menjadi prioritas utama.
"Kami telah beberapa kali menghadapi permasalahan banjir. Namun, tingkat keparahan banjir kali ini memaksa kami mencari alternatif lokasi ujian agar proses belajar mengajar tetap berjalan," ungkap Sri Mulyadi saat ditemui di salah satu lokasi ujian darurat. Pihak sekolah melakukan koordinasi intensif dengan warga sekitar untuk mendapatkan tempat yang aman dan layak bagi para siswa untuk menjalani ujian. Proses relokasi ujian ini berjalan dengan bantuan dari berbagai pihak, termasuk Ketua RT 6 Pasir Panjang, Jasmin, yang dengan sigap menyediakan salah satu rukonya dan beberapa rumah warga sebagai tempat ujian sementara. Kesigapan dan kepedulian warga sekitar ini patut diapresiasi, mengingat kondisi darurat yang mengharuskan ujian tetap berjalan.
"Demi kelancaran ujian dan masa depan anak-anak didik kita, saya menyediakan ruko milik saya dan turut membantu mengkoordinasikan beberapa rumah warga. Harapan kami, kondisi segera membaik dan para siswa dapat kembali belajar di sekolah seperti biasa," tutur Jasmin, menunjukan kepedulian dan semangat gotong royong masyarakat setempat. Sementara itu, salah satu siswi kelas 3, Nesa, mengungkapkan kesedihannya karena harus melaksanakan ujian di luar lingkungan sekolah yang nyaman. "Biasanya kami ujian di ruang kelas yang nyaman, sekarang harus di rumah warga. Semoga banjir cepat surut," ujarnya, mencerminkan keinginan seluruh siswa untuk segera kembali ke rutinitas belajar mengajar di sekolah.
Meskipun menghadapi tantangan yang cukup besar, baik pihak sekolah maupun para siswa tetap berupaya menjaga agar ujian dapat berlangsung dengan lancar dan kondusif. Kerja sama yang erat antara pihak sekolah, warga, dan para siswa menjadi kunci keberhasilan dalam memastikan kelancaran proses ujian di tengah kondisi darurat bencana banjir. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya langkah-langkah mitigasi bencana di daerah rawan banjir guna meminimalisir gangguan terhadap proses pendidikan di masa mendatang. Kejadian ini juga menjadi bukti nyata dari solidaritas dan kepedulian masyarakat dalam membantu sesama dalam situasi yang sulit.
Langkah-langkah yang diambil pihak sekolah dalam menghadapi banjir: * Koordinasi dengan warga sekitar untuk mencari lokasi ujian alternatif. * Memindahkan siswa kelas 3 ke ruko dan rumah warga untuk ujian semester. * Menjamin kelancaran ujian meskipun dalam kondisi darurat. * Berupaya agar proses belajar mengajar tetap berjalan meski di lokasi sementara.
Tanggapan dari pihak terkait: * Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum menyampaikan bahwa ini bukan kejadian pertama, tetapi banjir kali ini lebih parah. * Ketua RT 6 Pasir Panjang memberikan dukungan dengan menyediakan ruko dan rumah warga sebagai tempat ujian sementara. * Siswa mengungkapkan harapan agar banjir cepat surut sehingga mereka dapat kembali belajar di sekolah.