PT Vale Indonesia Percepat Pembangunan Tiga Smelter Nikel di Sulawesi, Target Rampung 2026-2027
PT Vale Indonesia Percepat Pembangunan Tiga Smelter Nikel di Sulawesi, Target Rampung 2026-2027
PT Vale Indonesia Tbk. menargetkan percepatan pembangunan tiga smelter nikel di Sulawesi, dengan dua smelter ditargetkan beroperasi penuh pada tahun 2026 dan satu smelter lainnya pada tahun 2027. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, dalam acara buka puasa bersama perusahaan pada Selasa, 18 Maret 2025. Meskipun secara resmi target penyelesaian tercatat tahun 2027, pihak perusahaan mengincar penyelesaian lebih cepat, sejalan dengan upaya peningkatan produktivitas dan keuntungan. Kecepatan penyelesaian proyek ini menjadi prioritas utama perusahaan.
Proyek pertama berlokasi di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, merupakan kolaborasi antara PT Vale Indonesia, Ford Motor Company (Amerika Serikat), dan Huayou Metal Cobalt. Proyek ini meliputi penambangan dan pembangunan smelter nikel, dengan target penyelesaian pada kuartal pertama tahun 2026. Saat ini, perusahaan tengah fokus pada pengadaan autoclave untuk proses high-pressure acid leaching (HPAL) guna pengolahan nikel. Proses perizinan utama telah rampung pada Juli-Agustus tahun sebelumnya, memuluskan jalannya proyek. Tim teknis perusahaan telah melakukan inspeksi ke pabrik autoclave di China, dengan tiga dari lima unit autoclave telah selesai konstruksi dan siap dikirim ke Indonesia. Dua unit lainnya dalam tahap penyelesaian akhir.
Smelter kedua berlokasi di Bahodopi, Sulawesi Tengah, dengan kapasitas produksi 60.000 ton HPAL. Sejumlah fasilitas pendukung, termasuk pelabuhan, telah dibangun. Proyek ini juga ditargetkan rampung pada kuartal pertama 2026, dengan komitmen untuk mengedepankan aspek kelestarian lingkungan. Smelter ini akan dirancang dengan konsep net zero emission sejak awal operasional.
Proyek ketiga dan terakhir berada di Sorowako, Sulawesi Selatan, dengan target penyelesaian pada tahun 2027. Proses pembangunan smelter ini dimulai setelah dua proyek sebelumnya, sehingga progresnya sedikit tertinggal. Saat ini, fokus utama adalah penyelesaian dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). PT Vale Indonesia optimistis dapat menyelesaikan dua smelter di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah pada tahun 2026, dengan upaya maksimal yang terus dilakukan.
Berikut ringkasan proyek smelter nikel PT Vale Indonesia:
- Pomalaa, Sulawesi Tenggara: Kolaborasi dengan Ford Motor Company dan Huayou Metal Cobalt, target rampung kuartal pertama 2026.
- Bahodopi, Sulawesi Tengah: Kapasitas 60.000 ton HPAL, target rampung kuartal pertama 2026, desain net zero emission.
- Sorowako, Sulawesi Selatan: Target rampung 2027, fokus penyelesaian dokumen AMDAL.
PT Vale Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan proyek-proyek ini dengan mengedepankan efisiensi dan keberlanjutan lingkungan demi mencapai target produksi yang telah ditetapkan.