Airlangga Hartarto Laporkan Kondisi Ekonomi Kuat dan Rencana Investasi Strategis kepada Presiden

Airlangga Hartarto Laporkan Kondisi Ekonomi Kuat dan Rencana Investasi Strategis kepada Presiden

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto telah menyampaikan paparan terkini mengenai kondisi perekonomian nasional dan sejumlah proyek strategis kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Selasa (18/3/2025). Pertemuan tersebut difokuskan pada perkembangan ekonomi makro, rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta sejumlah kerjasama ekonomi internasional yang tengah digarap pemerintah. Airlangga menekankan fundamental ekonomi Indonesia yang tetap kokoh, ditandai dengan sejumlah indikator positif.

Airlangga memaparkan sejumlah capaian ekonomi yang menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia, secara spasial, menunjukkan tren yang positif. Inflasi terkendali dengan angka core inflation yang tetap berada di zona aman. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari mencapai angka 53,6, menunjukkan optimisme yang tinggi dari masyarakat. Pertumbuhan kredit pada Januari mencapai 10,3 persen, mengindikasikan geliat sektor riil yang cukup signifikan. Cadangan devisa pada akhir Februari 2025 juga berada pada level yang tinggi, memberikan bantalan bagi perekonomian nasional. Lebih lanjut, surplus neraca perdagangan hingga Februari 2025 mencapai US$ 6,61 miliar, dengan nilai ekspor tertinggi pada bulan tersebut mencapai US$ 14 miliar. Dibandingkan negara-negara lain di kawasan dan global, pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang kompetitif, dengan tingkat inflasi yang tergolong rendah di antara negara-negara ASEAN.

Salah satu fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah pengembangan KEK. Airlangga menyampaikan perkembangan KEK Batang, Nongsa, dan Singhasari. Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus pada kerjasama Two Countries Twin Parks antara Indonesia dan Fujian, China di KEK Batang, dengan proyeksi investasi senilai Rp 16 triliun. Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden Prabowo dengan Presiden Xi Jinping sebelumnya. KEK Nongsa akan dikembangkan lebih lanjut dengan rencana masuknya beberapa pusat data (data center), sementara KEK Singhasari telah menunjukkan kemajuan dengan beroperasinya King College’s, dan rencana bergabungnya Queen Mary University of London sebagai bagian dari Russell Group.

Selain itu, Presiden Prabowo juga memberikan arahan mengenai optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong pembiayaan sektor produktif. Revisi Keppres mengenai KUR akan dilakukan, dengan melibatkan Menko Bidang Pangan dan Menko Pemberdayaan Masyarakat dalam komite terkait. Tujuannya adalah meningkatkan akses pembiayaan bagi usaha-usaha produktif di Indonesia. Airlangga juga melaporkan progres sejumlah kerjasama perdagangan internasional, termasuk finalisasi perjanjian kerja sama dengan Eurasian Economic Union (EAEU) dan proses aksesi Indonesia ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Keikutsertaan dalam CPTPP diharapkan membuka akses pasar ke negara-negara seperti Meksiko, Kanada, Peru, dan Inggris.

Kesimpulannya, pertemuan antara Menko Airlangga dan Presiden Prabowo menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Fokus pada pengembangan KEK dan optimalisasi KUR mencerminkan strategi pemerintah untuk mendorong investasi dan pemberdayaan sektor riil, sementara kerjasama ekonomi internasional menunjukkan upaya untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung ekonomi global.