Banjir Rendam 160 Rumah di Luwu Akibat Hujan Deras, BPBD Lakukan Penanganan
Banjir Luwu: 160 Rumah Terendam, Warga Bertahan di Tengah Hujan Deras
Hujan deras yang melanda Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sejak Selasa sore (18/3/2025) telah mengakibatkan bencana banjir yang merendam 160 rumah di dua kecamatan. Sungai Larompong di Kecamatan Larompong dan Sungai Suli di Kecamatan Suli meluap, menenggelamkan pemukiman warga saat mereka tengah mempersiapkan buka puasa. Ketinggian air dilaporkan mencapai 20 hingga 30 sentimeter, merendam tidak hanya rumah-rumah, tetapi juga jalan desa, persawahan, dan perkebunan.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Karyadi, menjelaskan bahwa genangan air terjadi di beberapa wilayah setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut. Berdasarkan data yang dikumpulkan BPBD, dampak banjir tersebar di beberapa desa dan kelurahan sebagai berikut:
Kecamatan Larompong:
- Desa Riwang: 25 rumah dan jalan desa terendam.
- Dusun Keppe, Desa Rantebellu: 15 rumah dan jalan desa terendam.
- Lingkungan Cappie, Kelurahan Larompong: 45 rumah, jalan desa, sawah, dan kebun terendam.
- Desa Buntu Matabing: 25 rumah terendam.
Kecamatan Suli:
- Kelurahan Suli: 50 rumah terendam.
Karyadi menambahkan bahwa banjir terjadi sekitar pukul 18.15 WITA, saat warga sedang bersiap berbuka puasa. Kondisi ini memaksa banyak warga untuk bertahan di rumah mereka yang terendam. Meskipun demikian, hingga saat ini, BPBD belum menerima laporan adanya korban jiwa. Tim BPBD terus melakukan asesmen untuk memastikan dampak banjir terhadap lahan pertanian dan perkebunan di wilayah terdampak. Proses pendataan masih berlangsung untuk memastikan kerusakan secara menyeluruh. Pada pukul 23.00 WITA, dilaporkan bahwa genangan air mulai surut secara bertahap.
BPBD Kabupaten Luwu saat ini tengah fokus pada upaya penanganan pascabanjir, termasuk pendataan kerugian dan bantuan bagi warga terdampak. Upaya koordinasi dengan instansi terkait juga terus dilakukan untuk memastikan penanggulangan bencana berjalan lancar dan efektif. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi mengingat prediksi cuaca masih menunjukkan potensi hujan tinggi di wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan.
Meskipun kondisi air mulai surut, kewaspadaan tetap diperlukan karena potensi hujan susulan yang bisa mengakibatkan kembali meluapnya sungai-sungai tersebut. BPBD menghimbau masyarakat agar selalu mengikuti arahan dan informasi terkini dari pihak berwenang dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.