Polda Banten Luncurkan Balai Latihan Poliran, Solusi Nyata Tekan Angka Pengangguran

Polda Banten Luncurkan Balai Latihan Poliran, Upaya Konkret Tekan Angka Pengangguran di Banten

Provinsi Banten, yang menempati peringkat kedua tertinggi dalam Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia, kini memiliki senjata baru dalam upaya menekan angka pengangguran. Kepolisian Daerah (Polda) Banten secara resmi meluncurkan Balai Latihan Polisi Peduli Pengangguran (Poliran) di Kasemen, Kota Serang. Inisiatif ini merupakan langkah konkrit untuk menjawab tantangan sosial ekonomi yang signifikan tersebut dan sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja. Peresmian Balai Poliran oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Selasa (18/3/2025) menandai dimulainya program pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi masyarakat Banten yang membutuhkan.

Balai Poliran dirancang sebagai pusat pelatihan terintegrasi yang tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan, tetapi juga sertifikasi dan pendampingan kewirausahaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang siap pakai dan mampu bersaing di pasar kerja. Dalam gelombang pertama, 96 peserta akan mengikuti pelatihan, dan program ini menargetkan melahirkan 3.000 tenaga kerja dan wirausaha pada tahun 2025. Keberhasilan program ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk kualitas pelatihan, ketersediaan lapangan kerja, dan kesiapan peserta untuk memasuki dunia kerja. Kapolri menekankan pentingnya sinergi antara Balai Poliran dengan dunia industri untuk menjamin kesuksesan program ini.

Fokus Sektoral dan Kurikulum Pelatihan:

Program pelatihan di Balai Poliran difokuskan pada tiga sektor utama yang memiliki potensi besar dalam penyerapan tenaga kerja di Banten:

  • Sektor Industri: Pelatihan difokuskan pada keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri di Banten, sehingga para peserta pelatihan dapat langsung terserap di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.
  • Sektor Ketahanan Pangan: Meliputi pelatihan dalam bidang peternakan ikan dan ayam, serta budidaya pertanian modern seperti hidroponik. Sektor ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pangan dan membuka peluang wirausaha di bidang pertanian.
  • Sektor Lingkungan Hidup: Mencakup pelatihan pengolahan limbah menjadi produk ekspor, yang tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

Selain pelatihan teknis, Balai Poliran juga memberikan pelatihan kewirausahaan untuk membekali peserta dengan kemampuan manajemen usaha dan pengembangan bisnis. Kurikulum pelatihan yang komprehensif ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain.

Jembatan Antar Masyarakat dan Dunia Industri:

Balai Poliran tidak hanya berfungsi sebagai tempat pelatihan, tetapi juga sebagai jembatan antara masyarakat pencari kerja dan dunia industri. Polda Banten berperan aktif dalam membangun kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan di Banten untuk menciptakan peluang kerja bagi para lulusan. Melalui pendekatan yang terintegrasi dan holistik ini, Balai Poliran diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan angka pengangguran di Banten dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Inisiatif ini merupakan contoh nyata kolaborasi antara kepolisian dan pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial ekonomi yang kompleks. Keberhasilan program ini akan menjadi acuan bagi daerah lain di Indonesia dalam mengatasi masalah pengangguran dengan pendekatan yang inovatif dan terintegrasi.