Ramadhan: Lonjakan Permintaan Pertunjukan Tari Sufi di Surabaya

Ramadhan: Lonjakan Permintaan Pertunjukan Tari Sufi di Surabaya

Bulan Ramadhan tahun ini menjadi momentum yang menguntungkan bagi para penari sufi di Surabaya. Meningkatnya permintaan pertunjukan menjadikan bulan suci ini periode yang sibuk bagi para seniman yang mengabdikan diri pada seni tari sufi yang penuh makna spiritual ini. Bahminto (51), salah satu penari sufi berpengalaman, mengungkapkan bahwa hampir setiap hari selama Ramadhan, ia dan rekan-rekannya dijadwalkan untuk tampil di berbagai hotel di Surabaya, terutama untuk mengisi acara ngabuburit. Hal ini sangat berbeda dengan Ramadhan tahun lalu, di mana penampilan mereka hanya terpusat di beberapa lokasi saja.

Permintaan yang membeludak ini bahkan sempat membuat Bahminto dan komunitasnya, Rumah Cinta dan Kedai El-Rumi, kewalahan. Terbatasnya jumlah penari sufi berpengalaman, terutama yang telah mahir dalam penampilan profesional, menjadi kendala utama. Meskipun ada penari muda, mereka belum memiliki pengalaman yang cukup untuk memenuhi permintaan yang tinggi tersebut. Para penari sufi ini umumnya diundang oleh hotel-hotel berbintang di Surabaya untuk menghibur tamu-tamu mereka menjelang waktu berbuka puasa. Pertunjukan tari sufi, yang sarat dengan nilai-nilai spiritual dan estetika, menjadi daya tarik tersendiri di tengah kesibukan Ramadhan.

Lebih dari sekadar hiburan, tari sufi bagi Bahminto dan rekan-rekannya merupakan ungkapan syukur dan cinta kepada Allah SWT, serta penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW. Gerakan-gerakan yang berputar-putar, yang menyerupai gerakan tawaf, dilakukan dengan penuh khusyuk dan membutuhkan konsentrasi tinggi. Menariknya, mereka mampu melakukan gerakan berputar selama lebih dari 30 menit tanpa merasa pusing. Bahminto menjelaskan bahwa kunci dari kemampuan ini adalah fokus pikiran dan ketenangan hati. Tidak ada ritual khusus yang dilakukan sebelum tampil, selain menghadirkan sosok-sosok yang dicintai dalam hati, seperti orang tua dan guru.

Di luar bulan Ramadhan, Bahminto dan komunitasnya juga aktif menerima berbagai undangan pertunjukan, antara lain untuk acara pernikahan, pengajian, shalawat, dan acara-acara Islami lainnya. Mereka bahkan pernah berkesempatan tampil dalam acara shalawatan Habib Syekh. Meskipun identik dengan nuansa Islami, Bahminto menekankan bahwa keindahan dan pesan spiritual tari sufi dapat dinikmati oleh semua kalangan, tanpa memandang latar belakang agama.

Lonjakan permintaan pertunjukan tari sufi selama Ramadhan ini mencerminkan apresiasi masyarakat terhadap seni pertunjukan yang bernilai spiritual. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa seni dan keagamaan dapat berjalan beriringan, saling melengkapi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Pertunjukan tari sufi tidak hanya sekadar menjadi hiburan semata, tetapi juga membawa pesan moral dan nilai-nilai positif yang dapat menginspirasi.

Komunitas Penari Sufi: * Rumah Cinta * Kedai El-Rumi

Jenis Acara yang Diisi: * Acara Ngabuburit * Acara Pernikahan * Pengajian * Shalawatan