Pasar Segiri Samarinda: Denyut Jantung Ekonomi dan Kuliner Ramadan

Pasar Segiri Samarinda: Denyut Jantung Ekonomi dan Kuliner Ramadan

Di tengah ramainya aktivitas bulan Ramadan 1446 Hijriah, Pasar Segiri di Samarinda menjelma menjadi pusat kegiatan ekonomi dan kuliner yang tak pernah sepi. Sebagai pasar tradisional terbesar di kota Samarinda, Pasar Segiri menjadi destinasi utama bagi warga kota yang ingin memenuhi kebutuhan selama bulan suci ini. Sejak pagi hingga menjelang berbuka puasa, pasar ini dipadati oleh masyarakat yang mencari berbagai kebutuhan, mulai dari bahan-bahan pokok untuk sahur dan berbuka, hingga aneka takjil dan hidangan siap santap.

Aktivitas perdagangan di Pasar Segiri terlihat begitu semarak. Para pedagang sayur, daging, ayam, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya terlihat sibuk melayani pembeli yang memadati setiap kios. Suasana semakin ramai di siang hari menjelang sore, saat para pedagang takjil mulai menjajakan dagangannya. Beragam pilihan tersedia, mulai dari gorengan, es buah, kolak, hingga makanan berat seperti nasi kuning dan lauk pauk lainnya. Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau, membuat Pasar Segiri semakin menjadi pilihan utama bagi masyarakat berbagai kalangan.

Salah satu pedagang ayam potong, Madi (50), mengungkapkan peningkatan penjualan yang signifikan selama Ramadan. "Permintaan daging ayam bisa naik dua kali lipat dibanding hari biasa," ujarnya. Hal serupa juga dialami Sofiansyah (42), pedagang takjil yang telah berjualan di Pasar Segiri selama 10 tahun. Ia mengaku mampu menjual lebih dari 300 porsi takjil setiap hari selama Ramadan, mulai dari es campur, bubur kacang hijau, hingga aneka gorengan. Keberhasilannya ini mencerminkan peluang ekonomi yang terbuka lebar di Pasar Segiri selama Ramadan.

Bukan hanya sebagai pusat perbelanjaan, Pasar Segiri juga menjadi tempat berkumpul dan bersilaturahmi bagi warga Samarinda. Suasana yang meriah dan khas Ramadan membuat banyak warga datang bukan hanya untuk berbelanja, tetapi juga untuk menikmati suasana keakraban dan kebersamaan selama bulan suci. Rahmi (35), salah satu pengunjung setia Pasar Segiri selama Ramadan, mengungkapkan kepuasannya. "Semua yang dibutuhkan ada di satu tempat. Bisa belanja lauk, beli takjil, sekaligus merasakan atmosfer Ramadan yang khas," tuturnya.

Pasar Segiri telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Ramadan di Samarinda. Keberadaannya sebagai pusat ekonomi dan budaya selama Ramadan diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Para pedagang pun berharap keramaian Pasar Segiri tetap terjaga hingga menjelang Lebaran, sehingga dampak positifnya bagi perekonomian masyarakat dapat dirasakan secara maksimal.

Berikut beberapa poin penting yang menggambarkan keramaian dan aktivitas di Pasar Segiri:

  • Peningkatan penjualan bahan pokok: Permintaan akan bahan makanan pokok seperti ayam meningkat dua kali lipat.
  • Ramai pedagang takjil: Tersedia beragam pilihan takjil dengan harga terjangkau.
  • Suasana khas Ramadan: Pasar Segiri menawarkan pengalaman belanja dan suasana Ramadan yang khas.
  • Pusat ekonomi dan budaya: Pasar Segiri menjadi pusat kegiatan ekonomi dan budaya di Samarinda selama Ramadan.
  • Harapan pedagang: Para pedagang berharap keramaian pasar tetap terjaga hingga Lebaran.