Kalimantan Selatan Berpotensi Menjadi Lumbung Pangan Nasional: Strategi Kementerian Pertanian untuk Tingkatkan Produksi Padi
Kalimantan Selatan Menuju Lumbung Pangan Nasional: Tantangan dan Solusi
Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki potensi signifikan untuk menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Hal ini disampaikan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, setelah melakukan panen raya padi bersama petani di Desa Maluka Baulin, Kabupaten Tanah Laut, pada Selasa, 18 Maret 2025. Potensi tersebut didasarkan pada luas lahan persawahan Kalsel yang mencapai 340.000 hektare, dengan produksi padi tahunan mencapai 1,7 juta ton. Namun, untuk mencapai status lumbung pangan nasional, peningkatan indeks pertanaman padi (IP300) menjadi tiga kali panen per tahun menjadi kunci utama. Dengan peningkatan intensitas tanam tersebut, proyeksi produksi padi Kalsel dapat meningkat drastis hingga mencapai 4-5 juta ton per tahun.
Untuk mencapai target ambisius ini, Kementerian Pertanian telah merumuskan sejumlah strategi terintegrasi. Strategi tersebut meliputi beberapa tahapan penting, yaitu:
- Optimalisasi Lahan Pertanian: Pemanfaatan lahan sawah yang ada secara maksimal dan efisien untuk meningkatkan produktivitas. Upaya ini melibatkan identifikasi lahan potensial dan penanganan kendala-kendala yang menghambat produktivitas pertanian.
- Peningkatan Infrastruktur Irigasi: Ketersediaan air yang terjamin merupakan faktor krusial dalam pertanian padi. Peningkatan dan pemeliharaan sistem irigasi menjadi prioritas untuk memastikan pasokan air yang cukup sepanjang tahun, terutama selama musim kemarau.
- Distribusi Pupuk yang Merata: Ketersediaan pupuk yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah Kalsel akan menjamin pertumbuhan tanaman padi yang optimal. Distribusi yang efisien akan mencegah kekurangan pupuk yang dapat menghambat peningkatan produktivitas.
- Modernisasi Pertanian: Penggunaan teknologi pertanian modern, termasuk penyediaan alat mesin pertanian (alsintan) yang memadai, akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja petani. Modernisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual.
- Program Cetak Sawah Baru: Pengembangan lahan sawah baru di Kalsel akan menambah luas areal tanam padi. Program ini akan difokuskan pada wilayah-wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian produktif.
Amran Sulaiman menekankan pentingnya eksekusi cepat dari strategi-strategi tersebut. Keberhasilan program ini, menurutnya, bergantung pada kolaborasi dan komitmen semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan petani. Kegagalan memanfaatkan lahan yang tersedia atau rendahnya produktivitas lahan akan menjadi penghalang utama dalam mencapai target produksi padi nasional.
Sebagai langkah awal, pemerintah akan memfokuskan program peningkatan produksi padi pada dua kabupaten di Kalsel, yaitu Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut. Kedua kabupaten ini dipilih sebagai pilot project untuk implementasi program pertanian terintegrasi. Bupati di kedua daerah tersebut didorong untuk segera menjalankan program yang telah disiapkan oleh Kementerian Pertanian. Keberhasilan program di kedua kabupaten ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dan diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian swasembada beras nasional yang berkelanjutan.