Jepang Bidik 60 Juta Wisatawan Mancanegara pada 2030: Strategi Pariwisata Baru untuk Pertumbuhan Ekonomi Regional
Jepang Bidik 60 Juta Wisatawan Mancanegara pada 2030: Strategi Pariwisata Baru untuk Pertumbuhan Ekonomi Regional
Pemerintah Jepang tengah merancang strategi pariwisata ambisius untuk mencapai target 60 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2030. Target ini diluncurkan menyusul capaian rekor jumlah wisatawan asing sebanyak 36,86 juta pada tahun 2024, sebuah angka yang menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan melalui sektor pariwisata. Instruksi langsung dari Perdana Menteri Shigeru Ishiba untuk merumuskan rencana komprehensif sebelum akhir tahun fiskal berikutnya menunjukkan keseriusan pemerintah dalam merealisasikan ambisi ini. Rencana tersebut tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah kunjungan, tetapi juga pada peningkatan total pengeluaran wisatawan mancanegara hingga mencapai 15 triliun yen (sekitar Rp 1.651 triliun) pada tahun 2030.
Namun, kesuksesan rencana ini menghadapi tantangan yang signifikan. Distribusi wisatawan yang tidak merata menjadi kendala utama. Sebanyak 70 persen akomodasi terkonsentrasi di tiga wilayah metropolitan utama, menyebabkan beberapa daerah lain kurang terjamah oleh wisatawan. Oleh karena itu, rencana strategis ini akan berfokus pada upaya untuk mendiversifikasi destinasi wisata dan menyebarkan kunjungan ke daerah-daerah regional. Hal ini sejalan dengan visi Perdana Menteri Ishiba yang menekankan pentingnya peran sektor pariwisata dalam mendorong revitalisasi ekonomi regional, membuka peluang kerja bagi generasi muda dan perempuan, serta menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah Jepang akan mengimplementasikan beberapa strategi kunci. Strategi tersebut meliputi:
- Peningkatan Daya Tarik Wisata Regional: Rencana ini akan fokus pada pengembangan infrastruktur dan fasilitas pariwisata di daerah-daerah selain wilayah metropolitan utama. Hal ini mencakup peningkatan aksesibilitas, pengembangan atraksi wisata unik, dan peningkatan kualitas layanan pariwisata di berbagai daerah.
- Peningkatan Infrastruktur: Peningkatan infrastruktur, termasuk transportasi dan komunikasi, akan menjadi prioritas utama. Hal ini bertujuan untuk memudahkan wisatawan dalam menjelajahi berbagai destinasi di Jepang, baik di kota-kota besar maupun daerah-daerah pedesaan.
- Pencegahan Over Tourism: Strategi ini akan memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata berlangsung secara berkelanjutan dan tidak menyebabkan dampak negatif lingkungan dan sosial. Pengelolaan jumlah wisatawan di destinasi populer akan menjadi bagian penting dari rencana ini.
- Kerjasama Sektor Publik dan Swasta: Pemerintah akan mendorong kerja sama yang erat antara sektor publik dan swasta untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi pariwisata yang efektif dan berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang inovatif dan terintegrasi untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada.
Kesimpulannya, rencana ambisius Jepang untuk menarik 60 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2030 menunjukkan komitmen kuat terhadap pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh pariwisata. Namun, keberhasilan rencana ini bergantung pada implementasi strategi yang komprehensif dan kolaboratif, yang mencakup peningkatan daya tarik wisata regional, pembangunan infrastruktur yang memadai, pencegahan over tourism, dan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta. Rencana ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan nasional, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi regional dan masyarakat Jepang secara keseluruhan.