Dominasi China dan Rusia dalam Produksi Emas Global: Indonesia Masuk Sepuluh Besar
Dominasi China dan Rusia dalam Produksi Emas Global: Indonesia Masuk Sepuluh Besar
Berdasarkan data World Gold Council per 31 Desember 2023, peta produksi emas dunia menunjukkan dominasi dua negara raksasa: China dan Rusia. China kokoh di puncak dengan produksi emas mencapai 378 ton, jauh meninggalkan pesaing terdekatnya. Rusia berada di posisi kedua dengan angka produksi mencapai 321,8 ton. Keunggulan produksi emas kedua negara tersebut mencerminkan besarnya cadangan emas di dalam negeri dan kemajuan teknologi pertambangan yang mereka miliki. Posisi ketiga hingga kelima ditempati oleh Australia (293,8 ton), Kanada (191,9 ton), dan Amerika Serikat (166,7 ton). Kelima negara ini telah lama dikenal sebagai penghasil emas utama dunia dan memiliki infrastruktur pertambangan yang terintegrasi dan canggih.
Namun, menarik untuk dicatat bahwa peta produksi emas dunia tidak hanya didominasi oleh negara-negara maju. Beberapa negara berkembang juga menunjukkan kontribusi signifikan. Indonesia, misalnya, berhasil masuk dalam jajaran sepuluh besar produsen emas dunia pada tahun 2023, menempati posisi ketujuh dengan produksi mencapai 132,5 ton. Keberhasilan ini menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk dalam daftar tersebut, menunjukkan potensi besar sektor pertambangan emas di negara kepulauan ini. Prestasi ini tidak terlepas dari peran tambang emas Grasberg yang dioperasikan oleh Freeport, yang berkontribusi besar terhadap total produksi nasional. Selain Indonesia, negara-negara lain seperti Uzbekistan (119,6 ton), Ghana (135,1 ton), Peru (128,8 ton), dan Meksiko (126,6 ton) juga turut meramaikan daftar sepuluh besar produsen emas dunia. Kehadiran negara-negara ini menunjukkan bahwa distribusi sumber daya emas global tersebar cukup luas, bukan hanya terpusat di beberapa negara maju saja.
Berikut daftar sepuluh negara dengan produksi emas terbesar di dunia pada tahun 2023, berdasarkan data World Gold Council:
- China: 378,2 ton
- Perusahaan tambang besar: China Gold International, Shandong Gold
- Rusia: 321,8 ton
- Perusahaan tambang besar: Polyus
- Australia: 293,8 ton
- Perusahaan tambang besar: Newmont Boddington
- Kanada: 191,9 ton
- Perusahaan tambang besar: Newmont, Brucejack
- Amerika Serikat: 166,7 ton
- Perusahaan tambang besar: Carlin, Cortez
- Ghana: 135,1 ton
- Perusahaan tambang besar: Glencore
- Indonesia: 132,5 ton
- Perusahaan tambang besar: Freeport Grasberg
- Peru: 128,8 ton
- Perusahaan tambang besar: Newmont, MARSA, Barrick Gold
- Meksiko: 126,6 ton
- Perusahaan tambang besar: Fresnillo Herradura
- Uzbekistan: 119,6 ton
- Perusahaan tambang besar: Muruntau
Data ini menunjukkan persaingan yang ketat di industri pertambangan emas global, dan menunjukkan potensi yang masih besar untuk eksplorasi dan pengembangan tambang emas di berbagai belahan dunia. Penting bagi setiap negara penghasil emas untuk memastikan keberlanjutan operasional pertambangan, memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, serta memaksimalkan manfaat ekonomi bagi negara.