Mudik Jarak Jauh: Risiko Pembengkakan Kaki dan Pencegahannya

Mudik Jarak Jauh: Risiko Pembengkakan Kaki dan Pencegahannya

Perjalanan mudik jarak jauh, yang seringkali melibatkan waktu duduk berjam-jam di dalam kendaraan, menyimpan potensi risiko kesehatan yang perlu diwaspadai. Salah satu ancaman yang signifikan adalah pembengkakan kaki, terutama bagi individu dengan riwayat kondisi medis tertentu. Duduk dalam durasi panjang, apalagi jika terjebak kemacetan, dapat mengganggu sirkulasi darah dan menyebabkan penumpukan cairan di tungkai bawah.

Dr. Vito A Damay, SpJP(K), spesialis jantung, menjelaskan bahwa duduk terlalu lama meningkatkan risiko pembengkakan kaki, khususnya bagi mereka yang menderita chronic vein insufficiency (CVI) – kondisi di mana aliran darah vena dari kaki menuju jantung terhambat. Faktor lain yang meningkatkan risiko meliputi gangguan katup vena kaki dan riwayat sumbatan pembuluh darah vena. Tekanan yang meningkat di kaki akibat sirkulasi darah yang buruk menyebabkan cairan keluar dari pembuluh darah, sehingga memicu pembengkakan. Kondisi ini diperparah jika seseorang mengenakan pakaian ketat yang membatasi aliran darah.

Lebih lanjut, Dr. Damay menekankan peningkatan risiko Deep Vein Thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam pada perjalanan panjang, terutama pada penerbangan atau perjalanan darat yang melibatkan waktu duduk lama tanpa banyak pergerakan. DVT merupakan kondisi serius yang melibatkan pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah dalam tungkai. Penggunaan stoking kompresi yang sesuai ukuran dianjurkan untuk mengurangi risiko ini. Gejala DVT dapat berupa pembengkakan, nyeri, dan kemerahan pada kaki. Namun, perlu diingat bahwa pembengkakan kaki tidak selalu berarti DVT; pembengkakan juga bisa menjadi indikasi dari masalah sirkulasi darah yang lain.

Pembengkakan kaki akibat duduk lama juga dapat memperburuk kondisi varises yang sudah ada. Varises ditandai dengan pembuluh darah yang membesar dan menonjol di permukaan kulit, namun masalah sirkulasi bisa terjadi meskipun varises tidak terlihat secara kasat mata karena pembuluh darah yang terdampak mungkin terletak di bawah lapisan lemak. Gejala dapat berupa pembengkakan, kram, dan rasa tidak nyaman pada kaki. Pada kasus yang parah, DVT bisa menyebabkan emboli paru, kondisi yang mengancam jiwa.

Untuk mengurangi risiko pembengkakan kaki selama perjalanan mudik, beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan. Pertama, usahakan untuk sering bergerak dan meregangkan kaki secara berkala selama perjalanan. Jika memungkinkan, berhentilah di tempat istirahat dan berjalan-jalan sebentar setiap beberapa jam. Kedua, hindari mengenakan pakaian yang ketat, terutama di area kaki dan tungkai bawah. Ketiga, pertimbangkan untuk menggunakan stoking kompresi, terutama jika Anda memiliki riwayat masalah sirkulasi atau beresiko tinggi DVT. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan stoking kompresi, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu. Keempat, jika Anda mengalami pembengkakan kaki yang signifikan atau disertai rasa nyeri, segera konsultasikan dengan tenaga medis.

Kesimpulannya, perjalanan mudik jarak jauh membutuhkan perhatian khusus terhadap kesehatan. Dengan memahami risiko pembengkakan kaki dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman.