Petualangan Singkat Empat Sahabat Menjelajah Bandung: Dari Wacana Hingga Realita

Petualangan Singkat Empat Sahabat Menjelajah Bandung: Dari Wacana Hingga Realita

Liburan bersama teman-teman memang selalu menjadi agenda yang menyenangkan, namun seringkali hanya sebatas rencana. Berbeda dengan pengalaman empat sahabat ini yang berhasil mengubah wacana liburan singkat ke Bandung menjadi kenyataan. Berawal dari diskusi mengenai personal branding dan tuntutan pekerjaan sebagai content creator yang menuntut ide-ide kreatif secara konsisten, salah satu dari mereka, sebut saja Ca, merasakan kelelahan yang luar biasa. Di tengah rasa lelah tersebut, ajakan spontan dari temannya, Ailsha, untuk berlibur ke Bandung di akhir pekan panjang Januari menjadi titik balik. Tanpa pikir panjang, Ca langsung menyetujui ajakan tersebut, dan ide liburan singkat pun mulai terwujud.

Proses perencanaan perjalanan dilakukan secara kolaboratif. Selain Ca dan Ailsha, dua teman lainnya, Wafda dan Ian, juga dilibatkan. Mereka sepakat untuk melakukan perjalanan singkat dengan konsep berangkat pagi dan pulang malam. Perjalanan darat dipilih sebagai moda transportasi, menggunakan jasa travel Daytrans dari dua titik keberangkatan berbeda, Depok dan Bogor, menuju Dipatiukur, Bandung. Biaya tiket travel berkisar antara Rp 85.000 hingga Rp 120.000, tergantung pilihan kursi. Demi kenyamanan, mereka memilih keberangkatan pagi pukul 05.00 WIB, saat jalanan masih lengang dan udara masih segar. Perjalanan yang ditempuh sekitar 150 km dari Bogor ke Bandung hanya memakan waktu sekitar 2,5 jam, bahkan lebih cepat dari perkiraan.

Menjelajahi Bandung dalam Sekejap

Sesampainya di Bandung, petualangan kuliner dan wisata pun dimulai. Itinerary yang telah disusun sebelumnya menjadi panduan. Mereka memulai hari dengan sarapan di Pasar Cihapit, menikmati suasana pasar tradisional yang ramai dengan aktivitas jual beli. Di sana, mereka mencicipi Bakso Kahuripan, salah satu tempat makan viral di TikTok yang terkenal dengan antrian panjangnya. Setelah itu, mereka mengunjungi Drunk Baker, toko roti yang juga populer di media sosial, mencoba menu andalan mereka, Dirty Milo dan Butter Melting Cheese Toast. Selanjutnya, mereka menjelajahi kawasan Braga, ikonik Bandung yang tak boleh dilewatkan. Di kawasan ini, mereka menikmati kopi di Tanatap Coffee dan berfoto di berbagai spot estetik. Tak lupa, mereka mengabadikan momen dengan berfoto di photobooth Cafe Tahilalats, meski harus mengantre cukup lama.

Setelah puas berkeliling Braga, mereka mencari oleh-oleh khas Bandung dan mengunjungi kawasan Asia Afrika. Menjelang magrib, perjalanan wisata mereka berakhir. Ailsha kembali ke Depok, sementara Ca, Wafda, dan Ian mampir ke Paskal 23 untuk berbelanja dan menikmati jajanan khas Bandung. Ian kemudian melanjutkan perjalanan ke Jatinangor. Ca dan Wafda menikmati makan malam di Solaria sebelum kembali ke Bogor menggunakan travel Daytrans dari Pasteur. Perjalanan pulang yang dijadwalkan pukul 21.00 WIB tertunda hingga pukul 21.30 WIB karena kepadatan penumpang dan lalu lintas. Perjalanan pulang memakan waktu hampir 4 jam, lebih lama dibandingkan perjalanan pergi, karena kemacetan di jalan tol Bandung. Akhirnya, sekitar pukul 01.00 dini hari, Ca tiba di kos dengan rasa lelah namun hati yang penuh kenangan indah dari petualangan singkat namun berkesan di Bandung.

Meskipun singkat, perjalanan ini membuktikan bahwa liburan yang terencana dan kompak bersama teman-teman dapat menciptakan pengalaman tak terlupakan. Dari sekadar wacana, petualangan singkat ini menjadi cerita nyata yang akan dikenang selamanya.