Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Raden Mas Margono Djojohadikusumo: Sebuah Apresiasi atas Dedikasi di Bidang Ekonomi dan Kebangsaan

Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Raden Mas Margono Djojohadikusumo: Sebuah Apresiasi atas Dedikasi di Bidang Ekonomi dan Kebangsaan

Inisiatif untuk mengusulkan almarhum Raden Mas Margono Djojohadikusumo sebagai pahlawan nasional tengah digencarkan. Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyatakan dukungan penuh terhadap usulan tersebut, menganggap Margono sebagai putra daerah yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian dan pembangunan bangsa Indonesia. Seminar bertajuk “Jejak Perjuangan RM Margono Djojohadikusumo Bagi Republik Indonesia”, yang diselenggarakan di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto pada Selasa, 19 Maret 2025, menjadi momentum penting dalam upaya tersebut. Seminar ini merupakan kolaborasi antara Paguyuban Seruan Eling Banyumas (Serulingmas), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), dan Sigma Research, dengan dukungan dari beberapa perguruan tinggi di Banyumas.

Bupati Sadewo menekankan peran vital Margono sebagai pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) dalam membangun fondasi sistem perbankan nasional. Keberadaan BNI, yang dirintis pada tahun 1946 di tengah dinamika awal kemerdekaan, menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Lebih jauh lagi, pengabdian Margono sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Republik Indonesia yang pertama menunjukkan perannya sebagai negarawan visioner yang memberikan kontribusi penting dalam pengambilan kebijakan pada masa-masa awal pembentukan negara. Peran ini tidak dapat diabaikan dalam konteks pembangunan nasional. Setelah seminar di Banyumas, rencana untuk melanjutkan pengusulan ini akan dilakukan di Semarang dan secara nasional. Proses pengusulan sendiri, menurut Bupati Sadewo, akan diajukan ke Gubernur Jawa Tengah dan selanjutnya ke Menteri Sosial paling lambat tanggal 12 April 2025.

Ketua Serulingmas, Wisnu Suhardono, menjelaskan bahwa seminar tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data dan kajian akademik yang komprehensif untuk mendukung usulan tersebut. Pihaknya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengusulkan Margono sebagai pahlawan nasional, mengingat jasanya yang luar biasa bagi negara. Meskipun usulan ini bertepatan dengan masa peringatan hari lahir salah satu cucunya, Prabowo Subianto, Wisnu menegaskan bahwa hal tersebut murni kebetulan dan pihaknya belum melakukan komunikasi dengan keluarga besar almarhum. Serulingmas menekankan haknya sebagai kelompok masyarakat untuk mengajukan usulan gelar pahlawan nasional.

Usulan ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Banyumas, yang juga berencana mengabadikan nama RM Margono Djojohadikusumo pada salah satu nama jalan di Purwokerto. Langkah ini menunjukkan apresiasi nyata atas jasa-jasa almarhum bagi bangsa dan negara. Raden Mas Margono Djojohadikusumo, yang meninggal pada 25 Juli 1978 dan dimakamkan di Banyumas, diharapkan mendapatkan pengakuan sebagai pahlawan nasional, mengingat kontribusi besarnya dalam pembangunan ekonomi dan stabilitas negara di era awal kemerdekaan.

Proses Pengusulan:

  • Seminar di Banyumas (telah dilaksanakan)
  • Pengusulan ke Gubernur Jawa Tengah
  • Pengusulan ke Menteri Sosial (paling lambat 12 April 2025)
  • Proses verifikasi dan penetapan gelar Pahlawan Nasional

Sebagai penutup, usulan ini bukan hanya sekadar apresiasi, melainkan juga sebuah upaya untuk memberikan penghargaan yang layak bagi sosok yang telah berjasa besar dalam membangun fondasi perekonomian dan kedaulatan Indonesia. Semoga usulan ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak dan dapat segera terwujud.