BRI: Komitmen ESG sebagai Pilar Strategi Bisnis Berkelanjutan dan Inklusif

BRI: Komitmen ESG sebagai Pilar Strategi Bisnis Berkelanjutan dan Inklusif

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menegaskan komitmennya terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai landasan fundamental strategi bisnisnya. Direktur Utama BRI, Sunarso, menekankan bahwa ESG bukan sekadar tren sesaat, melainkan pilar strategis yang menentukan keberhasilan bisnis global di masa depan. Komitmen ini diwujudkan melalui pembentukan struktur organisasi yang kuat, mulai dari komite hingga divisi khusus, untuk memastikan implementasi inisiatif keberlanjutan secara efektif dan terukur. Hal ini disampaikan Sunarso dalam acara Kompas 100 Outlook: Investasi Berkelanjutan di dalam Ekosistem Bisnis Global pada pertengahan Februari 2025, dan dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada 19 Maret 2025.

Strategi keberlanjutan BRI difokuskan pada tiga pilar utama ESG, yang diimplementasikan melalui berbagai program konkret. Pilar lingkungan ditandai dengan komitmen BRI dalam mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. Langkah-langkah yang telah diambil meliputi manajemen risiko perubahan iklim, inisiatif green network, dan green banking. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi dampak negatif aktivitas ekonomi terhadap lingkungan.

Pada pilar sosial, BRI fokus pada peningkatan inklusi dan literasi keuangan, sejalan dengan perannya sebagai penggerak utama ekonomi kerakyatan. Hingga akhir 2024, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1.354,64 triliun, dengan 81,97 persen atau Rp 1.110,37 triliun dialokasikan untuk kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, BRI juga menerapkan manajemen sumber daya manusia (human capital management) yang berkelanjutan dan menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk berkontribusi pada pembangunan sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.

Pilar tata kelola (governance) diperkuat melalui penyelarasan praktik bisnis BRI dengan standar etika global. Upaya ini bertujuan untuk mencegah praktik greenwashing dan meningkatkan pengelolaan risiko ESG, termasuk risiko siber di era digital. Dengan demikian, BRI memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam operasional bisnisnya, serta membangun kepercayaan dari para pemangku kepentingan.

Dukungan Terhadap Keuangan Berkelanjutan

BRI secara aktif mendukung keuangan berkelanjutan melalui penyaluran sustainability finance, meliputi green loan dan social loan. Hingga Desember 2024, BRI telah menyalurkan green loan sebesar Rp 86,6 triliun dan social loan sebesar Rp 698,7 triliun, yang sebagian besar difokuskan untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Di sisi liabilitas, BRI telah menerbitkan green bond dengan total nilai Rp 13,5 triliun dalam beberapa tahap sejak 2022, yang menunjukkan tingginya minat pasar terhadap instrumen keuangan berkelanjutan. Penerbitan green bond ini, yang selalu mengalami oversubscribe, menunjukkan kepercayaan investor terhadap komitmen BRI dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa penerapan ESG bukan hanya kewajiban, tetapi merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang mampu meningkatkan nilai perusahaan di mata investor dan pemangku kepentingan. Pertumbuhan signifikan investasi berkelanjutan di pasar modal Indonesia semakin menguatkan pandangan ini.

Kesimpulan

Komitmen BRI terhadap prinsip ESG menunjukkan keseriusan perusahaan dalam membangun bisnis yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Strategi terintegrasi yang diterapkan BRI pada tiga pilar ESG menjadi contoh nyata bagi perusahaan lain untuk turut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.