Israel Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Gaza; Krisis Kematian dan Reaksi Internasional

Israel Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Gaza; Krisis Kematian dan Reaksi Internasional

Serangan militer Israel yang intensif ke Jalur Gaza telah menimbulkan krisis kemanusiaan yang serius, menewaskan lebih dari 400 warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan komitmennya untuk menghancurkan Hamas, kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan sebelumnya, dan membebaskan semua warga Israel yang disandera. Netanyahu menyatakan serangan ini baru permulaan dari operasi militer yang lebih besar, sebuah pernyataan yang telah memicu kecaman internasional.

Serangan besar-besaran ini terjadi setelah serangan Hamas yang menewaskan sejumlah warga sipil Israel. Meskipun Israel berdalih serangannya sebagai aksi balasan dan upaya pembebasan sandera, jumlah korban sipil yang tinggi di Gaza telah menimbulkan keprihatinan mendalam dari berbagai negara. Beberapa pemimpin dunia, terutama dari kawasan Eropa dan Timur Tengah, mengecam tindakan Israel dan menyerukan penghentian kekerasan yang segera. Kekhawatiran semakin meningkat mengingat serangan tersebut terjadi selama bulan Ramadan, periode suci bagi umat Muslim.

Reaksi Internasional dan Perkembangan Lainnya:

  • Amerika Serikat: AS telah menyatakan dukungannya untuk langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil Israel, namun belum memberikan pernyataan resmi mengenai jumlah korban jiwa di Gaza. Dukungan ini memicu kontroversi dan kritik dari berbagai pihak yang menilai tindakan tersebut bias dan mengabaikan dampak kemanusiaan yang ditimbulkan oleh konflik.
  • Rusia: Presiden Vladimir Putin, dalam percakapan telepon dengan Presiden Donald Trump, menolak usulan gencatan senjata 30 hari di Ukraina. Namun, Putin memerintahkan militernya untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik penghentian serangan tersebut dan berharap dapat berdialog langsung dengan Presiden Trump untuk membahas perkembangan lebih lanjut.
  • Kematian di Gaza: Angka korban jiwa terus meningkat, dengan sebagian besar korban merupakan warga sipil. Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikelola Hamas, menyatakan kesulitan untuk memberikan pelayanan medis yang memadai akibat intensitas serangan dan kerusakan infrastruktur. Kondisi ini diperparah oleh keterbatasan akses ke bantuan kemanusiaan.

Di luar konflik di Timur Tengah, berita lain yang menarik perhatian adalah kembalinya empat astronot, termasuk Suni Williams dan Butch Wilmore, ke Bumi setelah sembilan bulan di International Space Station. Keempat astronot tersebut kembali dengan selamat menggunakan kapsul SpaceX Dragon setelah kapsul Starliner milik Boeing mengalami kegagalan. Sementara itu, investigasi sementara di Korea Selatan menunjukkan bahwa power bank yang rusak kemungkinan menjadi penyebab kebakaran yang melanda pesawat Air Busan pada bulan Januari lalu.

Konflik di Gaza menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi yang lebih besar dan dampak kemanusiaan yang lebih parah. Respons internasional yang beragam menunjukkan kompleksitas situasi dan tantangan dalam mencari solusi damai untuk mengakhiri kekerasan yang terus berlanjut.