Serangan Terhadap Fasilitas Tesla: Gelombang Vandalisme Picu Investigasi Federal
Serangan Terhadap Fasilitas Tesla: Gelombang Vandalisme Picu Investigasi Federal
Sejumlah insiden vandalisme yang menargetkan fasilitas Tesla di Amerika Serikat telah memicu investigasi federal dan kecaman keras dari CEO Tesla, Elon Musk. Serangan-serangan tersebut, yang berkisar dari pembakaran hingga pencoretan grafiti, menunjukkan pola yang mengkhawatirkan dan menimbulkan pertanyaan tentang motif di balik aksi-aksi tersebut. Insiden terbaru terjadi di Las Vegas, Nevada, di mana sebuah showroom Tesla menjadi sasaran serangan yang melibatkan senjata api dan bom molotov. Rekaman CCTV menunjukkan seorang pelaku berpakaian gelap menembaki dan membakar dua mobil Tesla, sementara sebuah bom molotov yang tidak meledak ditemukan di dalam mobil ketiga.
Kepolisian Metropolitan Las Vegas mengkonfirmasi serangan tersebut sebagai aksi yang ditargetkan, dengan menemukan grafiti bertuliskan "Resist" di pintu depan showroom. Asisten Sheriff Dori Koren menekankan keseriusan insiden ini dan berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Namun, insiden di Las Vegas bukanlah satu-satunya. Sejumlah insiden serupa telah terjadi di berbagai wilayah Amerika Serikat, mulai dari pembakaran tujuh stasiun pengisian daya Tesla di sebuah mal di luar Boston hingga pendudukan showroom Tesla di New York yang melibatkan enam orang yang kemudian ditangkap.
Di Colorado, seorang wanita didakwa melakukan perusakan kendaraan dan showroom Tesla dengan menggunakan bom molotov. Gelombang serangan ini telah memicu respons tegas dari berbagai pihak. Elon Musk, melalui akun X-nya, menyatakan bahwa tingkat kekerasan yang terjadi “gila dan sangat salah,” menegaskan bahwa Tesla hanya memproduksi mobil listrik dan tidak melakukan hal apa pun yang dapat membenarkan tindakan vandalisme tersebut. Investigasi federal pun digencarkan untuk mengungkap dalang di balik serangan-serangan ini.
Gugus Tugas Terorisme Gabungan FBI terlibat dalam penyelidikan insiden di Las Vegas, sementara Jaksa Agung AS Pam Bondi juga mengumumkan penyelidikan terpisah dan menegaskan komitmennya untuk menindak tegas pelaku vandalisme, termasuk mereka yang mendanai aksi tersebut. Bondi bahkan mengeluarkan peringatan keras kepada para pelaku dan pihak-pihak yang terlibat dalam aksi vandalisme terhadap Tesla, menekankan bahwa penegakan hukum akan menindak tegas siapa pun yang terlibat, tak peduli seberapa kecil perannya.
- Kronologi Serangan:
- Las Vegas, Nevada: Pembakaran dan penembakan dua mobil Tesla, serta ditemukannya bom molotov di mobil ketiga. Grafiti "Resist" ditemukan di lokasi kejadian.
- Boston, Massachusetts: Tujuh stasiun pengisian daya Tesla dibakar di sebuah mal.
- New York City: Enam orang ditangkap karena menduduki showroom Tesla.
- Colorado: Seorang wanita didakwa melakukan perusakan kendaraan dan showroom Tesla menggunakan bom molotov.
Kesimpulannya, gelombang serangan terhadap fasilitas Tesla menuntut respons yang serius dan komprehensif. Investigasi federal yang sedang berlangsung diharapkan mampu mengungkap motif para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan. Kejadian ini menyoroti pentingnya keamanan dan perlindungan terhadap aset bisnis, serta perlunya penegakan hukum yang tegas untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.