BEI Tetap Optimistis Hadapi Tekanan Pasar: 10 IPO Tercatat, 26 Calon Emiten Siap Antre

BEI Tetap Optimistis Hadapi Tekanan Pasar: 10 IPO Tercatat, 26 Calon Emiten Siap Antre

Di tengah tekanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan aksi jual bersih oleh investor asing, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan optimisme yang kuat terhadap prospek penawaran umum perdana saham (IPO). Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menegaskan bahwa antrean calon emiten yang siap melakukan IPO tetap stabil, bahkan tercatat telah ada 10 perusahaan yang telah melakukan IPO sepanjang tahun 2025 hingga saat ini. Pernyataan ini disampaikan Iman di Main Hall BEI, Jakarta Selatan, Rabu (19/3/2025).

"Meskipun IHSG mengalami pelemahan, pipeline IPO tetap terjaga," ujar Iman. Ia menekankan bahwa IPO merupakan investasi jangka panjang, sehingga kondisi pasar jangka pendek tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap rencana pencatatan saham perusahaan. Data hingga 14 Maret 2025 menunjukkan penghimpunan dana melalui IPO mencapai Rp 3,88 triliun dari 10 perusahaan. Ke depan, optimisme BEI diperkuat oleh adanya 26 perusahaan yang tengah berada dalam pipeline pencatatan saham.

Optimisme BEI juga ditopang oleh kebijakan baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pembelian kembali saham (buyback) tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Iman meyakini kebijakan ini akan mendorong peningkatan permintaan di pasar saham domestik dan berpotensi meningkatkan kepercayaan investor asing. "Kita berharap kebijakan buyback ini dapat meredam kekhawatiran investor asing," tambahnya. Sebagai informasi, data RTI Business pada pukul 12.07 WIB menunjukkan aksi jual bersih investor asing mencapai Rp 2,49 triliun untuk keseluruhan pasar dan Rp 2,57 triliun untuk pasar domestik. Menariknya, IHSG justru menguat 61,082 poin atau 0,98% menjadi 6.284 setelah pengumuman aturan buyback tersebut.

Dari 26 perusahaan dalam pipeline IPO, komposisi sektornya cukup beragam. Berdasarkan klasifikasi aset sesuai POJK Nomor 53/POJK.04/2017, satu perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan skala menengah (aset Rp 50 miliar - Rp 250 miliar), sementara 25 perusahaan lainnya masuk dalam kategori perusahaan skala besar (aset di atas Rp 250 miliar). Rincian sektor perusahaan dalam pipeline adalah sebagai berikut:

  • 3 Perusahaan dari sektor Basic Materials
  • 1 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals
  • 6 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals
  • 3 Perusahaan dari sektor Energy
  • 1 Perusahaan dari sektor Financials
  • 4 Perusahaan dari sektor Healthcare
  • 4 Perusahaan dari sektor Industrials
  • 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures
  • 1 Perusahaan dari sektor Technology
  • 2 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic

BEI tampaknya bersiap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di tengah dinamika pasar yang fluktuatif. Keberadaan pipeline IPO yang kuat menunjukkan kepercayaan diri pelaku pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia jangka panjang, meskipun tekanan pasar jangka pendek masih dirasakan.