Krisis Kesehatan Mengancam Gaza: Rumah Sakit Kewalahan, Pasokan Medis Menipis Akibat Serangan Israel
Krisis Kesehatan Mengancam Gaza: Rumah Sakit Kewalahan, Pasokan Medis Menipis Akibat Serangan Israel
Gelombang serangan brutal Israel di Jalur Gaza pada Senin (17/3/2025) telah mengakibatkan krisis kesehatan yang mengerikan. Rumah sakit di Gaza kewalahan menangani jumlah korban yang terus meningkat, sementara pasokan obat-obatan dan peralatan medis menipis drastis akibat blokade ketat yang diberlakukan Israel sejak 2 Maret. Penutupan semua penyeberangan telah memutus akses bantuan kemanusiaan, termasuk bantuan medis yang sangat dibutuhkan. Menurut Dr. Abu Salmiya, sistem perawatan kesehatan Gaza telah mencapai titik kritis, tidak mampu lagi menampung jumlah pasien yang membludak akibat serangan tersebut. Lebih dari 400 warga Palestina telah meninggal dunia, dan angka tersebut dikhawatirkan akan terus meningkat mengingat banyak korban yang masih dalam kondisi kritis atau terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.
Kekurangan sumber daya medis semakin memperparah situasi. Di Gaza Utara, infrastruktur kesehatan nyaris lumpuh total. Hanya tersedia satu generator oksigen, satu mesin CT scan, dan satu mesin X-ray untuk melayani ribuan pasien yang membutuhkan perawatan mendesak. Kelangkaan obat-obatan dan perlengkapan medis memaksa tim medis yang kelelahan untuk melakukan tindakan darurat, seperti mencuci dan mensterilkan kain kasa bekas pakai agar dapat digunakan kembali. Keterbatasan ambulans bahkan memaksa beberapa korban untuk diangkut ke rumah sakit menggunakan kereta hewan. Kondisi ini menggambarkan keparahan situasi darurat kesehatan di Gaza dan menunjukkan betapa mendesaknya bantuan internasional untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang tengah terjadi.
- Kekurangan Sumber Daya Medis: Kekurangan yang sangat signifikan pada obat-obatan, peralatan medis (oksigen, mesin CT scan, mesin X-ray), dan perlengkapan medis habis pakai seperti kain kasa. Hal ini memaksa tim medis untuk melakukan tindakan improvisasi yang berisiko.
- Sistem Kesehatan yang Runtuh: Infrastruktur kesehatan di Gaza Utara hampir lumpuh total akibat serangan dan blokade. Kapasitas rumah sakit jauh dari mencukupi untuk menangani jumlah korban yang sangat besar.
- Blokade Israel: Penutupan semua penyeberangan oleh Israel sejak 2 Maret telah mencegah masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk obat-obatan dan peralatan medis yang sangat dibutuhkan.
- Korban Jiwa yang Meningkat: Lebih dari 400 warga Palestina telah meninggal dunia akibat serangan Israel, dan angka ini diprediksi akan terus meningkat.
- Penggunaan Transportasi Darurat: Keterbatasan ambulans memaksa warga untuk menggunakan kereta hewan untuk membawa korban luka ke rumah sakit.
- Tim Medis Kelelahan: Tim medis bekerja tanpa henti dalam kondisi yang sangat terbatas dan penuh tekanan, menghadapi kekurangan sumber daya dan jumlah pasien yang membludak.
Situasi ini membutuhkan respons internasional yang segera dan komprehensif. Bantuan medis, peralatan, dan tenaga medis sangat dibutuhkan untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa dan meringankan penderitaan masyarakat Gaza. Dunia internasional harus mendesak Israel untuk membuka akses bantuan kemanusiaan dan mengakhiri blokade yang memperburuk krisis kesehatan di Jalur Gaza.