Sekolah Rakyat: Pendaftaran Dimulai April 2025, Prioritaskan Siswa dari Keluarga Miskin
Sekolah Rakyat: Prioritas Anak Miskin Ekstrem dalam Penerimaan Siswa
Proses penerimaan siswa untuk Sekolah Rakyat resmi dibuka pada 1 April 2025. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Muhammad Nuh, di Kementerian Sosial pada Rabu (19/3/2025). Program ini menempatkan anak-anak dari keluarga miskin ekstrem sebagai prioritas utama, merefleksikan komitmen pemerintah untuk pemerataan akses pendidikan berkualitas.
Prof. Nuh menjelaskan bahwa tim formatur akan menjalankan proses rekrutmen dengan mempertimbangkan status sosial ekonomi calon siswa, yang dikategorikan berdasarkan desil. "Penerimaan akan diprioritaskan untuk siswa dari Desil 1, atau kelompok masyarakat miskin ekstrem," tegasnya. "Apabila kuota masih tersedia setelahnya, pendaftaran akan dibuka untuk siswa dari Desil 2 dan seterusnya." Sistem seleksi yang diterapkan pun komprehensif, tidak hanya berfokus pada aspek akademik. Calon siswa akan menjalani serangkaian tes, termasuk tes akademik, psikotes, dan pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi penilaian gizi, kondisi kesehatan umum, dan bahkan tingkat kecerdasan (IQ) siswa, yang dilakukan bekerja sama dengan lembaga-lembaga profesional di bidangnya.
Proses Seleksi dan Pemantauan Berkelanjutan:
Proses seleksi yang ketat ini bertujuan untuk memastikan bahwa Sekolah Rakyat menerima siswa yang benar-benar membutuhkan dukungan dan mampu berkembang optimal. Tidak hanya pada tahap awal, pengawasan dan pembinaan terhadap perkembangan siswa juga akan dilakukan secara berkala. "Pemantauan perkembangan siswa akan dilakukan setiap semester," jelas Prof. Nuh. "Kami akan memantau kesehatan, pencegahan stunting, serta perkembangan akademik dan mental mereka." Data perkembangan ini nantinya akan dilaporkan secara berkala kepada publik, guna menjamin transparansi dan akuntabilitas program.
Persiapan Menuju Tahun Ajaran Baru:
Sekolah Rakyat direncanakan akan memulai tahun ajaran baru pada pertengahan Juli 2025. Dengan tenggat waktu yang semakin dekat, tim formatur kini tengah bekerja keras untuk mempersiapkan segala sesuatunya. "Tiga bulan ke depan merupakan periode krusial," kata Prof. Nuh. "Targetnya, dua minggu sebelum tahun ajaran baru dimulai, semua persiapan sudah rampung." Persiapan ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari penyelesaian kurikulum, rekrutmen guru yang berkualitas, penataan tata kelola yang efektif dan efisien, hingga pengurusan pembiayaan yang transparan dan akuntabel. Dalam rapat pleno yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait, telah dibahas poin-poin krusial ini, dengan penekanan pada prinsip good governance dalam setiap tahapan pelaksanaan Sekolah Rakyat, termasuk penggunaan dana APBN dan sumber lain.
Kesimpulan:
Pembukaan pendaftaran Sekolah Rakyat pada April 2025 menandai langkah signifikan pemerintah dalam upaya meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan prioritas pada siswa Desil 1 dan sistem seleksi yang komprehensif, diharapkan Sekolah Rakyat dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berkarakter.