Demi Restu dan Pernikahan, Pria Ini Hapus Tato di Program BAZNAS BAZIS DKI Jakarta
Demi Restu dan Pernikahan, Pria Ini Hapus Tato di Program BAZNAS BAZIS DKI Jakarta
Teguh, 30 tahun, menunjukkan kegugupannya saat mengikuti program penghapusan tato gratis yang diselenggarakan oleh BAZNAS BAZIS DKI Jakarta. Didampingi calon istrinya, ia terlihat asing dengan prosedur yang ada, mencari informasi dengan saksama sebelum proses penghapusan dimulai. Kehadirannya di roadshow ini didorong oleh keinginan kuat untuk mendapatkan restu keluarga calon istri dan menciptakan pernikahan yang harmonis. Tato-tato yang menghiasi tubuhnya, menjadi penghalang utama yang harus ia atasi.
Keputusan untuk menghapus tato, khususnya yang paling terlihat, bukanlah keputusan mudah. Tekanan sosial dan harapan keluarga calon istri menjadi faktor utama. Calon istri Teguh, yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan bahwa pandangan keluarga terhadap tato menjadi pertimbangan penting. “Keluargaku masih cukup tradisional, memandang tato kurang baik. Oleh karena itu, aku meminta Teguh untuk menghapusnya secara bertahap,” ungkap calon istri Teguh. Dukungan penuh dari calon istrinya terlihat jelas, dengan pendampingan yang konsisten dari tahap registrasi hingga proses penghapusan tato itu sendiri.
Perjalanan Teguh dalam menghilangkan tato bukan tanpa rintangan. Sebelumnya, ia pernah mencoba menghapus tato di lehernya melalui jasa berbayar, namun hasilnya hanya membuat tato tersebut memudar, bukan hilang sepenuhnya. Pengalaman ini menunjukkan betapa sulitnya menghilangkan tato secara permanen, khususnya dengan metode yang tidak tepat dan kurang profesional. Kini, Teguh berharap program BAZNAS BAZIS DKI Jakarta dapat memberikan solusi yang lebih permanen.
Motif awal Teguh membuat tato berawal dari rasa ingin tahu dan pengaruh lingkungan pergaulannya. Ia mengakui ketertarikannya pada seni tato dan apresiasi terhadapnya sebagai bentuk ekspresi diri. “Saya selalu tertarik pada seni, dan tato bagi saya adalah sebuah bentuk seni. Selain itu, pengaruh lingkungan juga berperan,” jelas Teguh. Namun, demi mewujudkan mimpinya untuk menikah tahun ini dan mendapatkan restu keluarga, Teguh rela meninggalkan beberapa aspek identitas dirinya, demi kebahagiaan bersama.
Pernikahan yang direncanakan dalam waktu dekat ini menjadi motivasi utama Teguh untuk mengikuti program ini. Ia berharap dengan terbebas dari tato, ia dapat melangkah lebih percaya diri menuju kehidupan baru bersama pasangannya. Program roadshow penghapusan tato gratis oleh BAZNAS BAZIS DKI Jakarta sendiri telah mengunjungi beberapa lokasi di Jakarta, termasuk Balaikota, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Setelah Jakarta Utara, program ini akan berlanjut di Jakarta Pusat selama dua hari, pada tanggal 20 dan 21 Maret 2025.
Proses penghapusan tato yang dilakukan Teguh menjadi bukti nyata komitmennya membangun hubungan yang harmonis dengan keluarga calon istri dan juga menjadi gambaran bagaimana individu dapat mengelola pilihan dan penyesuaian demi mencapai kebahagiaan bersama.