Toyota Indonesia di Ambang Prestasi: Ekspor Tiga Juta Unit Diprediksi Tercapai Tahun Ini

Toyota Indonesia di Ambang Prestasi: Ekspor Tiga Juta Unit Diprediksi Tercapai Tahun Ini

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) optimistis akan mencapai tonggak sejarah baru dalam industri otomotif nasional. Perusahaan tersebut memproyeksikan total ekspor kendaraan roda empat mencapai tiga juta unit pada akhir tahun 2025. Angka ini merupakan akumulasi ekspor sejak tahun 1987, ketika Toyota pertama kali mengirimkan kendaraan Completely Built Up (CBU) ke pasar internasional. Pencapaian ini menunjukkan kontribusi signifikan Toyota terhadap perekonomian Indonesia dan posisinya sebagai pemain utama dalam industri otomotif global.

Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, mengungkapkan keyakinan tersebut dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada Selasa (18/3/2025). Ia menjelaskan bahwa hingga Februari 2025, ekspor Toyota Indonesia telah mencapai angka 39.000 unit. Dengan tren positif ini, perusahaan optimistis target tiga juta unit dapat terwujud. "Sekarang secara kumulatif sudah mencapai 2,8 juta unit, jadi tinggal sedikit lagi," ujar Bob, seraya menambahkan harapannya agar pasar ekspor tetap sesuai dengan rencana perusahaan. Sebelumnya, Toyota telah menorehkan prestasi gemilang dengan mencapai ekspor satu juta unit pada 2018 dan dua juta unit pada 2022, yang keduanya disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Pencapaian ini menunjukkan konsistensi dan pertumbuhan ekspor Toyota Indonesia selama bertahun-tahun.

Meskipun demikian, Azam mengakui adanya tantangan yang dihadapi oleh industri otomotif global, termasuk di Indonesia. Pelemahan ekonomi global, yang diperparah oleh dampak perang Ukraina terhadap perekonomian Eropa, telah menyebabkan penurunan permintaan di beberapa pasar. Hal ini tercermin dalam prediksi penurunan ekspor mobil nasional pada tahun 2024 menjadi sekitar 276.000 unit, dibandingkan dengan 290.000 unit pada tahun 2023. Sebagai respon atas situasi ini, beberapa negara tujuan ekspor beralih dari model CBU ke Completely Knocked Down (CKD), di mana Toyota mengekspor komponen kendaraan yang kemudian dirakit di negara tujuan. "Mereka kan sudah punya perakitan sendiri. Jadi kita ekspor dalam bentuk CKD, nanti dipasang ke sana. Tetapi ini hanya 1-2 negara saja, tidak banyak sehingga penurunannya juga hanya 5 persen," jelas Azam.

Di tengah tantangan tersebut, Toyota Indonesia justru menunjukkan kinerja positif di sektor kendaraan elektrifikasi. Ekspor mobil hybrid buatan Indonesia mengalami peningkatan signifikan, meningkat lebih dari 100 persen pada tahun lalu, dari 8.879 unit menjadi 18.553 unit. Hal ini menunjukkan komitmen Toyota dalam memenuhi permintaan pasar global terhadap kendaraan yang ramah lingkungan. Keberhasilan ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi kendaraan yang handal dan kompetitif di kancah internasional.

Secara keseluruhan, proyeksi ekspor tiga juta unit pada tahun 2025 mencerminkan kesuksesan Toyota Indonesia dalam mengelola tantangan dan memanfaatkan peluang di pasar global. Prestasi ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi otomotif di kawasan Asia Tenggara.