Isu Mundurnya Sri Mulyani Picu Reaksi Berlebihan Pasar Saham: DPR Imbau Investor Tenang

Isu Mundur Sri Mulyani dan Anjloknya IHSG: Reaksi Berlebihan Pasar?

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Demokrat, Fathi, menilai pasar saham Indonesia mengalami reaksi berlebihan menyusul beredarnya isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Isu tersebut menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada Selasa, 18 Maret 2025. Namun, Komisi XI DPR, yang merupakan mitra kerja Kementerian Keuangan, menegaskan tidak pernah menerima informasi terkait rencana pengunduran diri tersebut. Fathi menekankan bahwa jika benar terjadi, Komisi XI DPR akan menjadi pihak pertama yang mengetahuinya. Pernyataan ini disampaikan Fathi saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025.

"Kami mengimbau masyarakat, khususnya para investor ritel dan pelaku pasar modal, untuk tidak terpengaruh informasi yang tidak terverifikasi dan tidak akurat. Kekhawatiran yang berlebihan atau over worried ini tidak berdasar, karena kami sendiri tidak pernah mendengar kabar tersebut," tegas Fathi. Ia menambahkan, "Mari kita hindari penyebaran opini negatif dan saling mendukung untuk kemajuan Indonesia serta pencapaian target ekonomi pemerintah."

Lebih lanjut, Fathi menjelaskan bahwa penurunan IHSG merupakan bagian dari pergerakan ekstrem yang terjadi di tengah kondisi global yang memang sedang mengalami koreksi. Ia menyanggah anggapan bahwa penurunan IHSG semata-mata disebabkan isu pengunduran diri Sri Mulyani. Ia menyebut beberapa faktor lain yang telah berlangsung lama ikut berperan, termasuk kebijakan ekstrem Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan perang dagang.

"Penurunan IHSG merupakan bagian dari rangkaian peristiwa yang bermula dari kebijakan-kebijakan ekstrem Presiden Amerika Serikat dan perang dagang di awal tahun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi investor global, yang berdampak pula pada investor ritel di Indonesia. Kita tidak bisa menutup mata terhadap kondisi global," jelas Fathi. Ia menekankan pentingnya melihat situasi secara komprehensif dan tidak hanya berfokus pada satu peristiwa sesaat, khususnya dalam konteks pergerakan pasar saham.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sendiri telah membantah tegas isu pengunduran dirinya dalam konferensi pers di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025. "Saya di sini, berdiri teguh dan tidak mundur," tegasnya, menanggapi berbagai spekulasi yang beredar. Pernyataan tegas tersebut bertujuan untuk meredakan keresahan publik dan pasar atas isu yang beredar.

Kesimpulannya, anjloknya IHSG lebih tepat diinterpretasikan sebagai dampak dari berbagai faktor global yang kompleks, bukan hanya isu pengunduran diri Sri Mulyani. Pernyataan DPR dan Menteri Keuangan sendiri bertujuan untuk menenangkan pasar dan mengajak semua pihak untuk tetap tenang dan rasional dalam menghadapi dinamika pasar saham.