AKP Lusiyanto: Kenangan Seorang Perwira Teladan yang Gugur Saat Bertugas

AKP Lusiyanto: Kenangan Seorang Perwira Teladan yang Gugur Saat Bertugas

Tragedi berdarah yang menewaskan AKP (Anumerta) Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin, saat penggerebekan arena sabung ayam di Lampung, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan institusi Kepolisian. Kepergian perwira teladan ini menyisakan kenangan manis bagi mereka yang mengenalnya. Lebih dari sekadar seorang pemimpin, Lusiyanto dikenal sebagai sosok yang jujur, dekat dengan anak buah, dan taat beribadah. Hal ini diungkapkan oleh Sapril, keponakan almarhum, yang menggambarkan pamannya sebagai pribadi yang selalu apa adanya dan penuh kasih sayang kepada anggota kepolisian yang dipimpinnya.

"Paman saya adalah polisi yang jujur dan selalu sayang kepada anak buahnya," ujar Sapril, mengenang sosok AKP Lusiyanto. "Beliau selalu menunaikan salat lima waktu dan merupakan pribadi yang sangat baik," tambahnya, menggambarkan sosok almarhum yang tak hanya dikenal karena dedikasi profesionalnya, tetapi juga karena akhlaknya yang mulia. Sebagai anggota keluarga yang dekat, Sapril juga menggambarkan latar belakang keluarga besar AKP Lusiyanto yang terdiri dari para anggota TNI dan Aparatur Sipil Negara (ASN), menunjukkan warisan disiplin dan pengabdian kepada negara yang dipegang teguh oleh keluarga. Almarhum, yang merupakan anak bungsu dari 12 bersaudara, meninggalkan seorang istri dan anak perempuan yang tengah menempuh pendidikan tinggi di Jakarta. Kehilangan ini tentu menjadi pukulan berat bagi keluarga yang telah kehilangan sosok panutan dan tulang punggung keluarga.

Masa jabatan AKP Lusiyanto sebagai Kapolsek Negara Batin kurang lebih satu setengah tahun memberikan kesan mendalam bagi masyarakat setempat dan jajaran kepolisian di bawah komandonya. Kedekatannya dengan anggota, komitmennya pada tugas, dan integritasnya sebagai seorang pemimpin, telah menjadi teladan bagi banyak orang. Kesedihan mendalam yang dirasakan keluarga tak hanya atas kehilangan sosok tercinta, tetapi juga atas cara kepergiannya yang tragis dalam menjalankan tugas negara.

Di tengah duka yang mendalam, keluarga besar AKP Lusiyanto menyampaikan harapannya agar pelaku penggerebekan yang mengakibatkan tewasnya almarhum diproses secara hukum dengan adil, transparan, dan terbuka. "Keluarga memohon kepada Panglima TNI agar pelaku diadili seadil-adilnya, transparan, terbuka, jangan ada yang ditutup-tutupi," tegas Sapril. Harapan ini mencerminkan keinginan keluarga agar keadilan ditegakkan dan peristiwa ini tidak terulang kembali, serta menjadi momentum untuk meningkatkan keamanan dan penegakan hukum di wilayah tersebut.

Kehilangan AKP Lusiyanto bukan hanya duka bagi keluarga, namun juga kerugian bagi institusi Kepolisian dan masyarakat luas. Semoga kepergiannya menjadi teladan bagi para penegak hukum lainnya dalam menjalankan tugas dan pengabdian untuk negara. Jasanya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat akan selalu dikenang dan dihargai.