Marquez di Ducati: Ancaman Nyata bagi Rekor-rekor Legendaris Rossi dan Agostini
Marquez di Ducati: Ancaman Nyata bagi Rekor-rekor Legendaris Rossi dan Agostini
Performa impresif Marc Marquez bersama tim pabrikan Ducati telah mengguncang dunia balap MotoGP. Empat kemenangan beruntun sejak bergabung dengan tim asal Italia tersebut telah menempatkannya pada posisi yang sangat strategis untuk menantang rekor-rekor legendaris Valentino Rossi dan bahkan Giacomo Agostini. Kemenangan ke-90 Marquez di lintasan balap baru-baru ini semakin memperkuat prediksi tersebut, sekaligus memicu spekulasi akan dominasinya di masa mendatang.
Dengan selisih 25 kemenangan dari rekor 115 kemenangan Rossi, peluang Marquez untuk menyamai, bahkan melampaui, pencapaian The Doctor tampak terbuka lebar. Bukan hanya kemenangan, gelar juara dunia juga menjadi target yang realistis. Marquez telah mengumpulkan delapan gelar juara dunia, hanya berjarak satu gelar dari koleksi sembilan gelar Rossi. Prospek ini telah mendorong banyak pengamat untuk memprediksi perubahan besar dalam sejarah MotoGP.
Legenda hidup MotoGP, Giacomo Agostini, bahkan menyatakan keyakinannya bahwa Marquez akan segera melampaui rekor Rossi. Lebih jauh lagi, Agostini, pemegang rekor kemenangan terbanyak sepanjang sejarah MotoGP, mengatakan ia berharap Marquez tidak akan mampu menyamai rekornya, namun tetap akan memberikan selamat jika hal tersebut terjadi. Pernyataan Agostini ini bukan hanya sekadar pujian, melainkan pengakuan atas talenta dan determinasi luar biasa yang dimiliki Marquez.
Agostini melihat potensi luar biasa Marquez sejak awal kemunculannya di MotoGP. Ia menggambarkan Marquez muda sebagai pembalap yang berani dan tak kenal takut, sifat yang menurutnya telah terasah lebih tajam setelah melewati berbagai rintangan, termasuk serangkaian operasi dan pergantian tim dari Honda ke Ducati. Pengalaman tersebut, menurut Agostini, telah membentuk Marquez menjadi pembalap yang lebih kuat, tegas, dan tajam – sebuah 'hewan terluka' yang haus akan pembuktian diri.
"Marc, tanpa diragukan lagi, merupakan pembalap paling 'cattivo' (jahat dalam arti yang baik) yang pernah saya lihat," ujar Agostini. Ia menyoroti bagaimana Marquez, dengan keberaniannya, mampu mengalahkan Rossi di masa mudanya. Kini, dengan pengalaman dan kedewasaan yang lebih matang, Marquez memiliki kesempatan untuk mengukir sejarah baru di dunia MotoGP. Perjalanan Marquez bersama Ducati bukan sekadar persaingan antar pembalap, tetapi juga pertarungan sengit untuk merebut dominasi dalam sejarah balap motor kelas dunia.
Perubahan tim dari Honda ke Ducati terbukti menjadi langkah strategis bagi Marquez. Keberhasilannya meraih tiga kemenangan Grand Prix bersama tim satelit sebelum bergabung dengan tim pabrikan Ducati menunjukkan kapasitas dan kemampuannya yang luar biasa. Dengan dukungan penuh dari tim pabrikan Ducati, Marquez memiliki potensi untuk meraih lebih banyak kemenangan dan gelar juara, sekaligus mengancam hegemoni rekor-rekor yang telah lama bertahan di dunia balap MotoGP. Dunia balap menantikan babak baru dalam persaingan sengit ini, dengan Marquez sebagai pusat perhatian dan ancaman nyata bagi rekor-rekor legendaris Rossi dan Agostini.
Catatan: Ungkapan 'cattivo' dalam konteks ini merujuk pada keganasan dan agresivitas positif dalam balapan, bukan dalam arti jahat secara literal.