Usulan Pahlawan Nasional 2025: Soeharto, Gus Dur, dan Tokoh-Tokoh Nasional Lainnya Kembali Diajukan

Usulan Pahlawan Nasional 2025: Perpaduan Tokoh Masa Lalu dan Masa Kini

Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia kembali mengusulkan sejumlah tokoh nasional sebagai calon Pahlawan Nasional tahun 2025. Usulan ini mencakup nama-nama yang telah diajukan pada tahun-tahun sebelumnya, serta beberapa nama baru yang dinilai memiliki kontribusi signifikan bagi bangsa dan negara. Di antara nama-nama yang diajukan kembali, terdapat figur-figur penting seperti K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari Jawa Timur dan Jenderal Soeharto dari Jawa Tengah. Kehadiran nama-nama tersebut dalam daftar usulan kembali menjadi sorotan mengingat kontribusi dan peran mereka yang kompleks dalam sejarah Indonesia. Selain kedua tokoh tersebut, usulan juga meliputi K.H. Bisri Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).

Terdapat pula empat nama baru yang masuk dalam daftar usulan tahun ini. Mereka adalah Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara), dan K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur). Keempat tokoh ini mewakili berbagai latar belakang dan bidang keahlian, mencerminkan keberagaman kontribusi yang diharapkan dalam penetapan gelar Pahlawan Nasional. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menjelaskan bahwa pengusulan ini merupakan kelanjutan dari proses tahun sebelumnya, di mana beberapa nama telah disepakati oleh Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan pada tahun 2024 namun masih menunggu keputusan final dari Presiden.

Gus Ipul menekankan pentingnya meneruskan usulan tersebut untuk memberikan kesempatan pada tokoh-tokoh yang telah berkontribusi besar bagi bangsa ini untuk mendapatkan pengakuan yang layak. Ia juga menambahkan bahwa proses pengusulan ini berjalan secara berjenjang, dimulai dari tingkat daerah hingga ke pemerintah pusat, memastikan terpenuhinya syarat dan mekanisme yang telah ditetapkan. Proses tersebut melibatkan tahapan verifikasi dan persetujuan dari berbagai pihak, termasuk Bupati dan Gubernur, sebelum akhirnya diajukan ke Kemensos.

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, menjelaskan lebih lanjut bahwa terdapat sepuluh nama dalam daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025. Empat di antaranya merupakan usulan baru, sementara enam lainnya merupakan pengajuan kembali dari tahun-tahun sebelumnya. Proses pengusulan ini memiliki tenggat waktu hingga 11 April 2025. Setelah melalui tahap verifikasi dan sidang pleno Tim Penilai Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan (TP2GP), rekomendasi usulan akan disampaikan kepada Presiden untuk keputusan akhir. Nama-nama yang telah disepakati Dewan Gelar pada tahun 2024, antara lain Andi Makasau, Letjen Bambang Sugeng, Rahma El Yunusiah, Frans Seda, Letkol Muhammad Sroedji, AM Sangaji, Marsekal Rd. Soerjadi Soerjadarma, dan Sultan Muhammad Salahuddin, juga termasuk dalam usulan ini. Kemensos memastikan bahwa proses pengusulan ini transparan dan efektif, dengan fokus pada tokoh-tokoh yang memiliki kontribusi besar bagi bangsa Indonesia, selaras dengan semangat persatuan dan kebersamaan.

Daftar Nama yang Diusulkan:

  • Usulan Kembali (2024):
    • K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
    • Jenderal Soeharto
    • K.H. Bisri Sansuri
    • Idrus bin Salim Al-Jufri
    • Teuku Abdul Hamid Azwar
    • K.H. Abbas Abdul Jamil
    • Andi Makasau
    • Letjen Bambang Sugeng
    • Rahma El Yunusiah
    • Frans Seda
    • Letkol Muhammad Sroedji
    • AM Sangaji
    • Marsekal Rd. Soerjadi Soerjadarma
    • Sultan Muhammad Salahuddin
  • Usulan Baru (2025):
    • Anak Agung Gede Anom Mudita
    • Deman Tende
    • Prof. Dr. Midian Sirait
    • K.H. Yusuf Hasim