Pencemaran Kali Krukut: Pembersihan Rutin Tak Mampu Tekan Sampah dan Bau Menyengat

Pencemaran Kali Krukut: Pembersihan Rutin Tak Mampu Tekan Sampah dan Bau Menyengat

Kali Krukut di Tanah Abang, Jakarta Pusat, kembali menjadi sorotan akibat pencemaran sampah yang parah. Pantauan langsung pada Rabu, 19 Maret 2025 pukul 14.45 WIB, memperlihatkan kondisi memprihatinkan: aliran kali dipenuhi sampah yang mengambang, mulai dari kantong plastik, botol minuman, hingga ember plastik. Bau busuk menyengat menusuk hidung, sementara air kali berwarna hitam pekat dan keruh, dengan ketinggian diperkirakan sekitar 30 sentimeter. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.

Upaya pembersihan rutin oleh empat petugas Dinas Lingkungan Hidup memang terlihat berlangsung. Mereka menggunakan peralatan sederhana, seperti penyangga sampah berukuran 3-4 meter, untuk menahan laju sampah dan memasukkannya ke dalam karung guna pembuangan akhir. Salah satu petugas yang enggan disebutkan namanya, yang kami sebut Edo, menjelaskan bahwa pembersihan dilakukan setiap hari dari pagi hingga sore. Namun, upaya tersebut nampaknya belum mampu mengatasi akar masalah. Tingginya volume sampah yang terus masuk ke kali, mengindikasikan kurang efektifnya upaya penanggulangan sampah di sekitar wilayah tersebut. Ironisnya, di tengah berlangsungnya pembersihan, masih ditemukan warga yang membuang sampah secara sembarangan. Dua peristiwa yang terpantau secara langsung menjadi bukti nyata rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Seorang wanita terlihat dengan sengaja melemparkan kantong plastik dari jembatan, dan seorang pria juga ikut membuang botol minuman plastik ke dalam kali. Perilaku tersebut menggarisbawahi perlunya pendekatan yang lebih komprehensif untuk mengatasi masalah ini. Pembersihan rutin saja tidak cukup. Diperlukan kampanye edukasi masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampak buruk membuang sampah sembarangan. Selain itu, pengawasan yang lebih ketat dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggar peraturan lingkungan juga sangat dibutuhkan. Pemerintah daerah perlu mempertimbangkan strategi jangka panjang, seperti pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai dan peningkatan kapasitas petugas kebersihan. Tanpa kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, upaya untuk menyelamatkan Kali Krukut dari pencemaran akan tetap menjadi pekerjaan yang sia-sia.

Lebih lanjut, perlu diteliti penyebab tingginya angka sampah yang masuk ke Kali Krukut. Apakah karena kurangnya tempat sampah umum, kesadaran masyarakat yang rendah, atau lemahnya pengawasan dan penegakan hukum? Analisis mendalam akan membantu merumuskan solusi yang tepat sasaran dan efektif. Keberadaan Kali Krukut sebagai bagian dari ekosistem perkotaan Jakarta Pusat harus dijaga kelestariannya. Pencemaran yang terus berlanjut mengancam kesehatan lingkungan dan masyarakat sekitar, serta merusak estetika kota.

Kesimpulannya, persoalan sampah di Kali Krukut merupakan masalah kompleks yang memerlukan solusi terintegrasi. Komitmen bersama dari pemerintah, petugas kebersihan, dan seluruh masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari.