Serangan Udara Israel Tewaskan Sejumlah Petinggi Hamas, Termasuk Kepala Pemerintahan di Gaza

Serangan Udara Israel Tewaskan Sejumlah Petinggi Hamas, Termasuk Kepala Pemerintahan di Gaza

Gelombang serangan udara Israel yang menghantam Jalur Gaza pada Selasa (18/3) telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang signifikan, termasuk sejumlah petinggi gerakan Hamas. Jumlah korban tewas akibat serangan udara tersebut telah melampaui angka 400 jiwa, menurut berbagai laporan. Di antara korban yang paling signifikan adalah Essam al-Dalis, yang diidentifikasi sebagai kepala pemerintahan de facto Hamas di Jalur Gaza. Hamas sendiri dalam pernyataannya menyatakan al-Dalis dan sejumlah pejabat senior lainnya gugur setelah menjadi sasaran serangan udara langsung oleh pesawat tempur Israel. Pernyataan tersebut menyebut para pemimpin tersebut syahid bersama keluarga mereka.

Al-Dalis, yang juga dikenal sebagai Essam Addalees, merupakan anggota biro politik Hamas di Jalur Gaza. Ia terpilih sebagai salah satu pemimpin kelompok tersebut pada Maret 2021 dan resmi menjabat sebagai kepala pemerintahan pada Juni tahun yang sama. Sebelumnya, pada November 2023, Israel mengklaim telah menargetkan sebuah bangunan milik Hamas yang diduga di dalamnya terdapat al-Dalis dan sejumlah pemimpin Hamas lainnya. Klaim tersebut menyebutkan bahwa al-Dalis telah tewas dalam serangan tersebut, namun klaim tersebut dibantah hingga saat serangan udara terbaru ini.

Selain al-Dalis, serangan tersebut juga merenggut nyawa Mahmoud Abu Watfa, pemimpin Kementerian Dalam Negeri Hamas yang juga menjabat sebagai Jenderal Hamas, bertanggung jawab atas kepolisian dan dinas keamanan internal Hamas di Jalur Gaza. Korban lainnya adalah Bahjat Abu Sultan, direktur jenderal dinas keamanan internal Hamas. Laporan-laporan menyebutkan setidaknya lima pejabat senior Hamas gugur bersama anggota keluarga mereka dalam serangan tersebut. Nama-nama lain yang disebutkan tewas termasuk Ahmed Al-Hetta, Wakil Menteri Kehakiman Hamas, dan Mohammad Al-Jmasi, anggota Biro Politik Hamas.

Saksi mata melaporkan bahwa serangan udara Israel tidak hanya menargetkan bangunan-bangunan pemerintah atau markas Hamas, tetapi juga menghantam pemukiman warga dan kamp-kamp pengungsian yang dihuni warga sipil Palestina. Laporan juga menyebutkan bahwa tank-tank Israel dilaporkan melintasi perbatasan Gaza. Tindakan ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah genting di Jalur Gaza.

Menanggapi serangan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan telah memerintahkan militer untuk melakukan tindakan keras terhadap Hamas. Netanyahu menjelaskan tindakan tersebut sebagai respons terhadap penolakan Hamas untuk membebaskan sandera yang masih ditahan dan penolakan terhadap proposal gencatan senjata. Israel menegaskan komitmennya untuk melanjutkan operasi militer hingga semua sandera yang disandera oleh Hamas dan kelompok militan sekutunya dibebaskan.

Situasi di Jalur Gaza tetap tegang dan kompleks. Meningkatnya jumlah korban jiwa, termasuk jatuhnya sejumlah petinggi Hamas, mengindikasikan eskalasi konflik yang signifikan. Konsekuensi jangka panjang dari serangan ini dan respons selanjutnya dari berbagai pihak masih belum dapat diprediksi dengan pasti, namun dampaknya terhadap stabilitas regional akan sangat signifikan dan berpotensi memicu reaksi lebih lanjut.

Sumber informasi dari AFP, Al Arabiya, Reuters, dan ynetnews.com