Klarifikasi Pemkab Gresik Terkait Kerusakan Gapura Naga Giri: Anggaran Rp7 Miliar untuk Proyek Lain
Klarifikasi Pemkab Gresik Terkait Kerusakan Gapura Naga Giri: Anggaran Rp7 Miliar untuk Proyek Lain
Beredar kabar yang menyebutkan bahwa perbaikan Gapura Naga Giri, ikon Kabupaten Gresik yang mengalami kerusakan, menelan biaya sebesar Rp7 miliar. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dengan tegas membantah informasi tersebut. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Sri Subaidah, memberikan klarifikasi resmi terkait polemik anggaran yang beredar luas di masyarakat.
Subaidah menjelaskan bahwa anggaran Rp7 miliar tersebut tidak dialokasikan untuk Gapura Naga Giri yang mengalami kerusakan bagian dindingnya. Anggaran tersebut, menurutnya, diperuntukkan bagi gapura lain yang terletak di dekat Waduk Bunder. Gapura di Waduk Bunder tersebut merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Petrokimia Gresik yang diserahkan kepada Pemkab Gresik pada tahun 2015. Subaidah menekankan bahwa gapura di Waduk Bunder tersebut dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan.
Sementara itu, terkait perbaikan Gapura Naga Giri yang mengalami kerusakan, Subaidah merinci bahwa proyek penambahan dimensi pada gapura tersebut pada tahun 2012 menghabiskan anggaran sebesar Rp648 juta. Penambahan tersebut meliputi penambahan ketebalan tembok sekitar 1 meter dan penambahan tinggi gapura sekitar 3 meter. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat dan memperindah ikon Kabupaten Gresik tersebut.
Lebih lanjut, Subaidah menjelaskan penyebab kerusakan Gapura Naga Giri. Kerusakan yang terjadi, berupa rontoknya beberapa bagian batu alam, diduga disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, faktor usia material batu alam yang telah cukup lama terpajang dan terpapar cuaca. Kedua, getaran yang ditimbulkan oleh lalu lintas kendaraan besar yang sering melintas di dekat gapura tersebut. Getaran yang terus menerus tersebut diduga mempercepat proses degradasi material bangunan.
Proses perbaikan Gapura Naga Giri ditargetkan rampung dalam waktu dua minggu ke depan. DLH Gresik akan menggunakan metode perbaikan yang lebih efektif dan tahan lama untuk mencegah kerusakan serupa di masa mendatang. Tim perbaikan akan fokus pada pemasangan batu alam dengan menggunakan material perekat yang berkualitas tinggi dan lebih tahan lama. Selain itu, DLH Gresik juga akan melakukan pengawasan berkala untuk memastikan kondisi gapura tetap terjaga dengan baik.
Sebagai langkah antisipatif, DLH Gresik berkomitmen untuk melakukan perawatan dan pengawasan secara berkala terhadap Gapura Naga Giri dan infrastruktur publik lainnya di Kabupaten Gresik. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah dan menjaga keindahan serta kelestarian aset daerah. Pemkab Gresik juga berharap agar informasi yang akurat dan valid dapat disampaikan kepada masyarakat untuk menghindari kesalahpahaman.
Berikut beberapa poin penting yang perlu digarisbawahi:
- Anggaran Rp7 miliar bukan untuk Gapura Naga Giri yang rusak.
- Gapura yang rusak diperbaiki dengan biaya Rp648 juta (penambahan tahun 2012).
- Kerusakan disebabkan oleh usia material dan getaran kendaraan.
- Perbaikan ditargetkan selesai dalam 2 minggu.
- DLH Gresik akan melakukan pengawasan berkala.