Kemenpar Siapkan Strategi Pariwisata Lebaran 2025: Dorong Pergerakan Ekonomi Rp 375 Triliun
Kemenpar Antisipasi Lonjakan Perjalanan Wisata Lebaran 2025
Menjelang libur panjang Lebaran 2025 yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah merancang berbagai strategi untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan wisata, sekaligus memaksimalkan potensi ekonomi yang signifikan. Prediksi Kementerian Perhubungan menunjukkan pergerakan wisatawan domestik mencapai angka fantastis, yakni 146 juta perjalanan dengan total perputaran ekonomi diperkirakan mencapai Rp 375,2 triliun. Angka ini mencerminkan potensi besar sektor pariwisata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, Kemenparekraf tidak hanya fokus pada kelancaran perjalanan, tetapi juga pada optimalisasi pengalaman wisata dan dampak ekonomi positif bagi daerah tujuan wisata.
Strategi Kemenparekraf: Harga Tiket Pesawat dan Kampanye Pariwisata
Salah satu langkah strategis yang dijalankan Kemenparekraf adalah upaya penurunan harga tiket pesawat hingga 14%. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendorong masyarakat untuk merencanakan perjalanan wisata domestik, baik untuk mudik maupun berlibur. Selain itu, Kemenparekraf juga meluncurkan dua kampanye utama: #MudikYuk dan #LebarandiJakartaAja. Kampanye #MudikYuk dirancang untuk mengajak masyarakat mengeksplorasi destinasi wisata di sepanjang jalur mudik atau di sekitar kampung halaman mereka. Sementara itu, kampanye #LebarandiJakartaAja menargetkan wisatawan luar Jakarta untuk mengunjungi ibu kota atau mengajak warga Jakarta yang tidak mudik untuk menikmati berbagai atraksi wisata di kota metropolitan tersebut. Kedua kampanye ini diharapkan dapat mendistribusikan wisatawan secara merata dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah.
Sinergi dengan Instansi Terkait dan Himbauan Kepada Pelaku Pariwisata
Kemenparekraf juga telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Pariwisata kepada pemerintah daerah, asosiasi, dan pelaku usaha pariwisata untuk memastikan kesiapan dan pelayanan prima bagi wisatawan selama periode Lebaran. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan berkesan. Sinergi yang kuat dengan Kementerian Perhubungan juga menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Terbukti dengan komitmen 37 bandara yang dikelola InJourney untuk beroperasi selama 24 jam mulai 21 Maret hingga 1 April 2025 untuk mengakomodasi lonjakan penumpang yang diperkirakan mencapai 10,8 juta orang. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 Maret dengan 750.000 penumpang, dan puncak arus balik pada 7 April dengan 770.000 penumpang. InJourney telah mempersiapkan penambahan personel sebanyak 16.300 orang, peningkatan fasilitas bandara, dan pemantauan ketat operasional untuk memastikan kelancaran perjalanan udara.
Antisipasi dan Kesiapan Menghadapi Libur Lebaran dan Nyepi
Dengan mempertimbangkan durasi libur Lebaran yang panjang dan berdekatan dengan perayaan Nyepi, Kemenparekraf melakukan antisipasi yang komprehensif. Tidak hanya fokus pada infrastruktur dan aksesibilitas, tetapi juga pada memastikan keamanan, kenyamanan, dan keberlangsungan destinasi wisata. Kemenparekraf telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kesiapan menghadapi lonjakan wisatawan dan meminimalisir potensi kendala selama periode liburan. Strategi terpadu ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman wisata yang positif bagi wisatawan domestik, sekaligus memaksimalkan kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian nasional.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Penurunan harga tiket pesawat hingga 14%.
- Kampanye #MudikYuk dan #LebarandiJakartaAja.
- Operasional 24 jam di 37 bandara (InJourney).
- Penambahan personel bandara sebanyak 16.300 orang.
- Prediksi pergerakan wisatawan 146 juta perjalanan.
- Proyeksi perputaran ekonomi Rp 375,2 triliun.
- Surat Edaran Menteri Pariwisata untuk pelayanan prima dan keamanan wisatawan.