Saudia Airlines Dominasi Transportasi Haji 2025: Rincian Alokasi Jemaah dan Persiapan Tiga Maskapai
Saudia Airlines Dominasi Transportasi Haji 2025: Rincian Alokasi Jemaah dan Persiapan Tiga Maskapai
Kementerian Agama (Kemenag) resmi menggandeng tiga maskapai penerbangan, yakni Saudia Airlines, Garuda Indonesia, dan Lion Air, untuk memfasilitasi transportasi udara jemaah haji Indonesia tahun 2025. Penandatanganan perjanjian kerja sama yang dilakukan pada bulan Maret 2025 ini menandai dimulainya babak baru dalam penyelenggaraan ibadah haji, khususnya dalam hal pengangkutan jemaah. Hasilnya menunjukkan dominasi Saudia Airlines dalam jumlah jemaah yang diangkut.
Saudia Airlines, dalam perjanjian tersebut, akan bertanggung jawab atas pengangkutan sebanyak 102.182 jemaah dan petugas haji dari lima embarkasi, mencakup sebelas provinsi di Indonesia. Rincian embarkasi yang akan dilayani Saudia Airlines meliputi:
- Embarkasi Batam: Jemaah dari Provinsi Jambi, Riau, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat.
- Embarkasi Palembang: Jemaah dari Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.
- Embarkasi Jakarta: Sebagian jemaah dari Provinsi Jakarta dan sebagian dari Provinsi Jawa Barat.
- Embarkasi Kertajati: Sebagian jemaah dari Provinsi Jawa Barat.
- Embarkasi Surabaya: Jemaah dari Provinsi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.
Kemenag telah memastikan bahwa seluruh tahapan persiapan, mulai dari seleksi penyedia layanan, negosiasi harga, hingga finalisasi draf perjanjian, telah diselesaikan dengan baik sebelum penandatanganan perjanjian kerjasama. Perjanjian tersebut secara rinci mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak, mencakup standar layanan penerbangan selama masa pra-operasional, operasional, dan pasca-operasional haji, guna memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan para jemaah. Saudia Airlines juga telah memastikan kesiapan armada pesawat dan jadwal penerbangan yang telah disetujui oleh General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi.
Prioritas khusus diberikan kepada jemaah lanjut usia (lansia), jemaah dengan risiko tinggi, dan jemaah penyandang disabilitas. Kemenag menekankan pentingnya kerjasama yang erat dengan Saudia Airlines untuk memastikan layanan prioritas dan kenyamanan bagi kelompok jemaah ini. Hal ini termasuk harapan akan pelayanan yang ramah dan responsif dari petugas darat dan udara Saudia Airlines kepada para jemaah haji Indonesia.
Sementara itu, Garuda Indonesia, yang telah berpengalaman tujuh periode dalam melayani penerbangan haji sejak tahun 1995, akan mengangkut 90.933 jemaah dan petugas haji dari tujuh embarkasi. Rinciannya sebagai berikut:
- Embarkasi Aceh (BTJ): 4.412 jemaah
- Embarkasi Medan (KNO): 8.398 jemaah
- Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG): 18.223 jemaah
- Embarkasi Solo (SOC): 33.806 jemaah
- Embarkasi Balikpapan (BPN): 5.756 jemaah
- Embarkasi Makassar (UPG): 15.804 jemaah
- Embarkasi Lombok (LOP): 4.534 jemaah
Sedangkan Lion Air, yang untuk pertama kalinya terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji, akan mengangkut 11.762 jemaah haji. Rinciannya:
- Embarkasi Padang (PDG): 6.293 jemaah
- Embarkasi Banjarmasin (BDJ): 5.469 jemaah
Lion Air telah menyiapkan empat armada pesawat berbadan lebar modern untuk memastikan kenyamanan penerbangan para jemaah, termasuk penyediaan makanan dan minuman yang memenuhi aspek nutrisi dan preferensi jemaah.
Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 ini menandai kolaborasi strategis antara Kemenag dan ketiga maskapai tersebut dalam memberikan layanan transportasi udara yang aman, nyaman, dan efisien bagi para jemaah haji Indonesia.