BI Antisipasi Lonjakan Akses, Bagi Pendaftaran Penukaran Uang Baru Menjadi Dua Hari

BI Antisipasi Lonjakan Akses, Bagi Pendaftaran Penukaran Uang Baru Menjadi Dua Hari

Bank Indonesia (BI) mengambil langkah antisipatif untuk mengatasi kendala teknis yang terjadi pada website Pintar BI selama periode pendaftaran penukaran uang baru. Gangguan akses yang terjadi pada periode pendaftaran II dan III, disebabkan oleh lonjakan trafik pengguna yang signifikan, mengakibatkan website tersebut sempat mengalami downtime. Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa pada periode IV, BI telah merancang strategi baru yang lebih terstruktur. Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, menjelaskan bahwa upaya pemulihan sistem secara cepat telah dilakukan berkat kerjasama dengan tim IT, dan pihaknya optimis layanan akan tetap terjaga pada periode berikutnya.

Sebagai solusi untuk mengurangi beban akses pada satu waktu, BI membagi periode pendaftaran IV menjadi dua hari. Pendaftaran untuk wilayah Pulau Jawa akan dibuka pada tanggal 22 Maret 2025, sementara wilayah di luar Pulau Jawa akan dibuka pada tanggal 23 Maret 2025. Strategi ini diharapkan dapat mendistribusikan beban trafik dan meminimalisir potensi gangguan pada sistem. Selain pembagian jadwal pendaftaran, BI juga telah meningkatkan jumlah titik layanan penukaran uang baru secara signifikan. Dari ratusan titik pada periode I, jumlah titik layanan telah meningkat menjadi 2.331 titik pada periode IV, mencakup berbagai wilayah di Indonesia. Kerjasama dengan berbagai lembaga perbankan juga diperkuat untuk memperluas jangkauan layanan penukaran.

Langkah-langkah tersebut diambil sebagai antisipasi terhadap puncak penukaran uang baru yang diperkirakan akan terjadi setelah pencairan tunjangan hari raya (THR) pada minggu keempat Ramadhan. BI mencatat antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap program penukaran uang baru ini. Hingga tanggal 17 Maret 2025, tercatat sebanyak 378.523 pendaftar yang telah terdaftar, dan BI telah menukarkan uang layak edar (ULE) senilai Rp 67,1 triliun, atau sekitar 37 persen dari total ULE yang disediakan senilai Rp 180,9 triliun. BI terus berkomitmen untuk memberikan layanan penukaran uang baru yang lancar dan efisien kepada masyarakat, dengan berbagai upaya peningkatan sistem dan infrastruktur yang terus dilakukan. Peningkatan kapasitas server dan optimasi sistem website Pintar BI menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan masalah teknis di masa mendatang.

BI juga tengah mengevaluasi keseluruhan proses pendaftaran dan penukaran untuk memastikan efisiensi dan efektifitas layanan. Evaluasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari proses registrasi online hingga mekanisme penukaran di titik layanan. Tujuannya adalah untuk memastikan pengalaman yang lancar dan tanpa hambatan bagi masyarakat dalam melakukan penukaran uang baru.

Dengan strategi yang lebih terencana dan kolaboratif ini, BI berharap dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan penukaran uang baru menjelang hari raya. Keberhasilan program ini tak lepas dari kerjasama yang baik antara BI, lembaga perbankan, dan tentunya dukungan masyarakat yang antusias.