Arena Sabung Ayam di Way Kanan: Jejak Kemewahan dan Tragedi Maut Tiga Polisi

Arena Sabung Ayam di Way Kanan: Jejak Kemewahan dan Tragedi Maut Tiga Polisi

Tragedi tewasnya tiga anggota kepolisian di arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, menyisakan luka mendalam dan menguak praktik perjudian ilegal yang beroperasi secara terang-terangan. Arena yang telah beroperasi selama lima bulan tersebut, menurut kesaksian warga, dibuka dua kali seminggu dan menarik pengunjung dari berbagai daerah, bahkan di luar Kabupaten Way Kanan. Kehadiran mobil-mobil mewah yang berjejer di lokasi menjadi saksi bisu kemewahan yang berbanding terbalik dengan kesudahan tragis yang merenggut nyawa para petugas penegak hukum.

Ardi Erwansyah, seorang warga setempat yang sehari-hari bekerja sebagai penderes karet, mengungkapkan bahwa arena sabung ayam tersebut awalnya sepi, namun semakin ramai seiring berjalannya waktu. “Para pemain judi sabung ayam ini berasal dari luar kota,” ujarnya, menambahkan bahwa jumlah pengunjung bisa mencapai lebih dari 50 orang setiap kali kegiatan ilegal itu berlangsung. Ardi juga menjelaskan bahwa pemilik lahan sebenarnya keberatan, namun karena merasa tidak enak menolak, akhirnya mengizinkan tempat tersebut digunakan untuk arena sabung ayam.

Ketakutan Warga dan Bekas Tragedi

Warga sekitar, menurut Ardi, menghindari keterlibatan dalam kegiatan tersebut karena takut akan konsekuensi yang mungkin terjadi, seperti penggerebekan atau tindak kekerasan. Kejadian berdarah yang menewaskan tiga polisi semakin memperkuat kecemasan mereka. Kejadian ini menimbulkan rasa resah yang mendalam di tengah masyarakat setempat.

Pantauan di lokasi kejadian menunjukkan beberapa mobil yang tertinggal di arena, sebagian menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Sebuah Mitsubishi Pajero Sport putih dengan pelat nomor BE 104*ASC ditemukan dengan sepuluh bekas tembakan di bagian kaca samping kanan, kiri, dan belakang, sementara sebuah Toyota Innova abu-abu dengan pelat nomor BE 139 ALN ditemukan dalam kondisi utuh. Beberapa mobil lainnya tertutup terpal biru. Selain kendaraan, sisa-sisa kandang ayam dan botol air mineral berserakan di area tersebut, menjadi gambaran nyata aktifitas yang telah berlangsung.

Korban dan Harapan Warga

Tragedi ini merenggut nyawa tiga anggota kepolisian: Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M Ghalib Surya Ganta, serta melukai dua anggota TNI, Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin. Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi institusi kepolisian dan masyarakat. Warga setempat berharap kejadian ini menjadi pembelajaran berharga agar perjudian sabung ayam di kampung mereka dihentikan selamanya dan tidak beroperasi kembali. Keberadaan arena sabung ayam tersebut bukan hanya mengancam ketertiban, tetapi juga menimbulkan potensi konflik dan kekerasan yang berujung pada tragedi yang merenggut nyawa.

Kondisi Lokasi Pasca-Insiden:

  • Mobil Mitsubishi Pajero Sport putih dengan pelat nomor BE 104*ASC ditemukan dengan 10 bekas tembakan.
  • Mobil Toyota Innova abu-abu dengan pelat nomor BE 139 ALN ditemukan dalam kondisi utuh.
  • Beberapa mobil lainnya tertutup terpal biru.
  • Sisa-sisa kandang ayam dan botol air mineral berserakan di lokasi.