Polusi Sampah di Kali Krukut: Kurangnya Kesadaran Warga dan Dampak Urbanisasi

Polusi Sampah di Kali Krukut: Kurangnya Kesadaran Warga dan Dampak Urbanisasi

Kondisi Kali Krukut di Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat ini memprihatinkan. Aliran kali yang dulunya bersih kini dipenuhi sampah, menjadi sorotan warga sekitar dan menimbulkan keresahan. Keluhan utama tertuju pada rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya. Hal ini diungkapkan oleh beberapa warga yang ditemui di sekitar lokasi, Rabu (19/3/2025).

Boy, seorang satpam di Pasar Tanah Abang, menyatakan bahwa masih banyak warga yang kurang disiplin dalam pengelolaan sampah. Meskipun ia memahami pentingnya menjaga kebersihan, Boy mengaku kesulitan untuk mengidentifikasi individu yang bertanggung jawab atas pencemaran tersebut. "Sebagian warga masih kurang kesadaran untuk disiplin membuang sampah," ujarnya. Ia menambahkan bahwa ketidakpastian ini membuat upaya penegakan disiplin menjadi sulit, menghindari potensi konflik antar warga.

Pandangan berbeda disampaikan oleh Bambang, seorang pekerja lepas, yang menghubungkan permasalahan sampah dengan peningkatan jumlah pendatang di wilayah tersebut. Menurutnya, sebelum tahun 2000-an, ketika jumlah pendatang masih relatif sedikit, Kali Krukut masih terjaga kebersihannya, bahkan digunakan warga sebagai tempat mandi. "Sekitar tahun 1970-an airnya masih bersih," kenangnya. Bambang berpendapat bahwa sebagian besar sampah berasal dari pendatang baru yang kurang memperhatikan lingkungan sekitar.

Pendapat serupa diutarakan oleh Irma, seorang pedagang di sekitar Kali Krukut. Ia menambahkan bahwa selain sampah yang dibuang secara langsung, banyak sampah berasal dari penghuni kos yang tinggal di lantai dua bangunan di sekitar kali. Mereka sering membuang sampah langsung ke aliran kali. "Banyak anak kos yang tinggal di lantai 2 suka lempar sampah ke kali," kata Irma. Ia menekankan bahwa perubahan perilaku ini terjadi seiring dengan peningkatan jumlah pendatang dan penghuni kos di kawasan tersebut.

Selain sampah yang dibuang langsung oleh warga, Bambang juga mencatat adanya sampah yang berasal dari daerah lain yang terbawa aliran air. Hal ini menunjukkan kompleksitas masalah pencemaran Kali Krukut yang tidak hanya disebabkan oleh perilaku warga setempat saja, tetapi juga faktor eksternal. Kondisi ini menunjukkan adanya urgensi untuk meningkatkan kesadaran warga, baik warga asli maupun pendatang, mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Perlunya edukasi dan penegakan aturan yang lebih efektif menjadi krusial untuk mengatasi permasalahan ini. Perhatian dari pemerintah daerah juga diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini secara komprehensif, baik melalui upaya edukasi masyarakat, penambahan tempat sampah, maupun peningkatan sistem pengelolaan sampah di wilayah tersebut.

  • Beberapa warga mengungkapkan kesulitan dalam mengidentifikasi pelaku pembuangan sampah secara spesifik.
  • Perbedaan pendapat mengenai sumber utama sampah, antara warga asli dan pendatang.
  • Kondisi Kali Krukut sebelum dan sesudah peningkatan jumlah penduduk.
  • Perlunya kerjasama antar warga dan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah ini.
  • Dampak urbanisasi terhadap lingkungan dan kebersihan Kali Krukut.