Perpustakaan Masjid Istiqlal: Lebih dari Sekedar Koleksi Buku, Sebuah Pusat Ilmu dan Sejarah
Perpustakaan Masjid Istiqlal: Pusat Ilmu dan Sejarah di Jantung Ibu Kota
Berlokasi di jantung Ibu Kota, Masjid Istiqlal bukan hanya ikon keagamaan, tetapi juga menyimpan sebuah permata tersembunyi bagi para pencinta buku: Perpustakaan Istiqlal. Lebih dari sekadar tempat meminjam buku, perpustakaan ini merupakan saksi bisu perjalanan sejarah Masjid Istiqlal dan perkembangan ilmu pengetahuan Islam di Indonesia. Sejak beroperasinya Masjid Istiqlal pada tahun 1984, perpustakaan ini telah hadir sebagai fasilitas penunjang, menawarkan kekayaan literatur yang terus berkembang hingga saat ini.
Evolusi Sebuah Institusi Pengetahuan
Perjalanan Perpustakaan Istiqlal tidaklah sederhana. Kepala Perpustakaan, Dr. Abdul Rosyid Teguhudin, MPd, mengungkapkan bahwa perpustakaan ini telah mengalami empat kali perubahan nama, mencerminkan dinamika organisasi dan pengelolaan Masjid Istiqlal. Awalnya bernama Pusat Perpustakaan Islam Indonesia (PPII), nama ini bertahan hingga tahun 2006. Seiring perubahan pengelolaan Masjid Istiqlal, nama perpustakaan pun berganti menjadi Perpustakaan Masjid Istiqlal, kemudian Perpustakaan Madrasah Istiqlal seiring berdirinya Madrasah Istiqlal Jakarta. Renovasi besar-besaran pada tahun 2019-2020, yang didukung oleh Kementerian Agama, mengakibatkan perubahan manajemen dan nama kembali ke Perpustakaan Masjid Istiqlal, menandai babak baru dalam sejarah lembaga ini.
Koleksi dan Layanan yang Komprehensif
Saat ini, Perpustakaan Istiqlal menawarkan lebih dari 44.000 judul buku dan 60.000 eksemplar. Koleksi tersebut meliputi berbagai tema, dengan fokus utama pada literatur dan buku-buku keislaman. Namun, perpustakaan ini juga menyediakan buku-buku pelajaran, khususnya untuk anak-anak, serta buku sejarah yang diminati banyak pengunjung. Buku-buku anak yang tersedia terdiri dari kisah nabi, komik islami, novel, dan buku pelajaran. Layanan peminjaman buku juga tersedia bagi anggota yang telah membayar biaya registrasi sebesar Rp 25.000. Anggota dapat meminjam maksimal empat buku dengan jangka waktu peminjaman dua minggu. Denda keterlambatan yang diterapkan pun relatif ringan, yaitu Rp 100 per hari.
Aksesibilitas dan Jam Operasional
Perpustakaan Istiqlal terletak strategis di bangunan utama Masjid Istiqlal, mudah diakses melalui Pintu Al Quddus. Perpustakaan ini buka dari Senin hingga Jumat, pukul 08.30 WIB hingga 16.00 WIB. Jam operasional ini disesuaikan dengan aktivitas formal di Masjid Istiqlal, karena pengunjung pada akhir pekan relatif sedikit. Pengunjung perpustakaan sebagian besar adalah jemaah Masjid Istiqlal, siswa Madrasah Istiqlal Jakarta, mahasiswa S2 dan S3, serta peserta Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal.
Pengalaman Pengunjung
Pengunjung menganggap Perpustakaan Istiqlal sebagai tempat yang nyaman dan kondusif untuk belajar dan beribadah. Suasana yang sejuk, aksesibilitas yang mudah, dan kedekatan dengan tempat wudhu menjadi nilai tambah. Meskipun koleksi buku lebih banyak berfokus pada agama, perpustakaan ini tetap menjadi tempat yang direkomendasikan untuk menghabiskan waktu, terutama selama bulan Ramadan. Namun, pengunjung juga menyarankan agar koleksi buku non-agama dapat diperluas di masa mendatang.
Kesimpulan
Perpustakaan Masjid Istiqlal bukan hanya sekadar tempat menyimpan buku, tetapi merupakan sebuah pusat ilmu pengetahuan dan sejarah yang berharga. Dengan koleksi buku yang kaya, aksesibilitas yang mudah, dan suasana yang nyaman, perpustakaan ini berperan penting dalam mendukung kegiatan keagamaan dan pendidikan di Masjid Istiqlal serta memberikan kontribusi bagi masyarakat luas.