Prabowo Tolak Hadiah Emas Batangan di Peresmian Smelter Freeport, Menteri Bahlil Tertawa

Prabowo Tolak Hadiah Emas, Bahlil Tertawa

Peresmian smelter emas PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, awal pekan ini, diwarnai momen unik yang melibatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Usai menyampaikan sambutan dan menandatangani prasasti peresmian pabrik pengolahan logam mulia tersebut, Prabowo Subianto disalami oleh sejumlah pejabat, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.

Sebuah batangan emas yang terletak di dekat prasasti menarik perhatian Bahlil Lahadalia. Dengan gestur yang ramah, ia mengambil batangan emas tersebut dan menunjukkannya kepada Prabowo Subianto, seakan menawarkannya sebagai hadiah. Namun, Prabowo Subianto menolak dengan halus, melambaikan tangannya. Reaksi Prabowo ini disambut tawa oleh Bahlil Lahadalia dan Erick Thohir yang berdiri di dekatnya. Bahlil kemudian menunjukkan batangan emas tersebut kepada Tony Wenas, kembali tertawa, sebelum meletakkannya kembali di tempat semula.

Apresiasi atas Smelter Terbesar Dunia

Dalam sambutannya, Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas beroperasinya smelter emas Freeport. Ia menekankan pentingnya fasilitas pemurnian emas ini bagi perekonomian Indonesia. Prabowo Subianto menyatakan bahwa smelter ini merupakan instalasi pemurnian logam mulia terbesar di dunia yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Keberadaan smelter ini, menurutnya, akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Indonesia dan meningkatkan devisa negara. Proses pemurnian di dalam negeri ini akan mengubah konsentrat bahan baku menjadi logam mulia seperti emas dan perak, yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Proses hulu-hilir yang terintegrasi dalam smelter ini menandakan langkah maju Indonesia dalam mengolah sumber daya alamnya sendiri. Hal ini juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil bumi dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Keberhasilan ini diharapkan akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia. Kehadiran smelter ini juga menjadi simbol kemajuan teknologi dan industri pengolahan di Indonesia, serta mampu bersaing di kancah internasional.

Momen Kedekatan dan Profesionalisme

Momen penolakan emas batangan oleh Prabowo Subianto dan reaksi tawa Bahlil Lahadalia serta Erick Thohir menunjukkan kedekatan dan suasana keakraban di antara para pejabat tersebut. Namun, hal ini tidak mengurangi profesionalisme dan fokus utama acara peresmian smelter emas yang merupakan langkah strategis bagi perekonomian Indonesia. Penekanan pada pentingnya pemurnian emas di dalam negeri untuk meningkatkan devisa dan nilai tambah menjadi inti dari sambutan Prabowo Subianto, menunjukkan prioritas pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaulat.

Keberhasilan pembangunan smelter ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, dan peresmiannya menjadi tonggak penting bagi kemajuan industri pengolahan logam mulia di Indonesia. Ke depan, diharapkan lebih banyak investasi dan pengembangan di sektor pertambangan dan pengolahan yang mampu memberikan kontribusi maksimal bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.