TNI AU Terjunkan Helikopter Super Puma Pantau Dampak Banjir Pelalawan, Prioritaskan Bantuan Kemanusiaan
TNI AU Kerahkan Helikopter Super Puma Pantau Banjir di Pelalawan, Riau
PEKANBARU - TNI Angkatan Udara (AU) bergerak cepat merespons bencana banjir yang melanda Kabupaten Pelalawan, Riau. Skadron Udara 6 Lanud Atang Sanjaya menerbangkan helikopter Super Puma H-3218 untuk melakukan patroli udara pada hari Rabu, (19/03/2025), memantau langsung dampak banjir yang meluas.
Patroli udara ini dipimpin oleh Kapten Pnb Tian, sekaligus menjadi bagian dari latihan rutin standby Search and Rescue (SAR) yang dilaksanakan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Fokus utama adalah memetakan wilayah terdampak banjir dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat penyaluran bantuan.
Banjir di Pelalawan dipicu oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan meluapnya Sungai Kampar sejak hari Senin (17/03/2025). Akibatnya, ribuan rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter. Selain rumah, fasilitas umum seperti jalan, sekolah, dan tempat ibadah juga tak luput dari genangan air.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma TNI Feri Yunaldi, menjelaskan bahwa patroli udara ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai situasi di lapangan, terutama di wilayah-wilayah yang terdampak paling parah.
"Dari hasil pemantauan udara, kami melihat bahwa beberapa desa seperti Langgam, Tambak, dan Gondai mengalami genangan air yang cukup tinggi. Kondisi yang lebih mengkhawatirkan terjadi di Desa Kuala Terusan dan Rantau Baru, di mana jumlah warga terdampak mencapai ribuan jiwa," ungkap Marsma TNI Feri Yunaldi dalam keterangan tertulisnya.
Prioritaskan Koordinasi dan Penyaluran Bantuan
Selain pemetaan wilayah terdampak banjir, tim patroli udara juga intensif berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), aparat setempat, dan relawan. Koordinasi ini bertujuan untuk mempercepat pendistribusian bantuan logistik dan mengevakuasi warga jika diperlukan.
"Hingga saat ini, kami belum menerima laporan mengenai adanya korban jiwa. Namun, kebutuhan mendesak seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan terus meningkat. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan tersebut," imbuh Marsma TNI Feri Yunaldi.
Marsma TNI Feri Yunaldi menegaskan bahwa pengerahan helikopter Super Puma dan personel TNI AU merupakan wujud komitmen untuk mendukung operasi kemanusiaan di daerah bencana.
"TNI AU selalu siap hadir dalam setiap situasi darurat untuk membantu masyarakat. Kami akan terus memantau perkembangan situasi, berkoordinasi dengan instansi terkait, dan siap mengerahkan personel serta alutsista yang dibutuhkan untuk mendukung operasi kemanusiaan. Kami berharap upaya ini dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir," tuturnya.
Mengingat potensi curah hujan yang masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, tim SAR dan berbagai instansi terkait terus meningkatkan kewaspadaan dan memantau situasi secara intensif. Koordinasi lintas sektor diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan pasca-banjir dan membantu masyarakat terdampak untuk kembali beraktivitas normal.
Dengan adanya sinergi antara TNI AU, BPBD, pemerintah daerah, dan relawan, diharapkan penanganan banjir di Pelalawan dapat berjalan efektif dan efisien, serta meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.