Fiersa Besari Ungkap Kronologi dan Duka Mendalam Tragedi Pendakian Carstensz Pyramid
Fiersa Besari Ungkap Kronologi dan Duka Mendalam Tragedi Pendakian Carstensz Pyramid
Di tengah perayaan ulang tahunnya ke-41 pada 3 Maret 2025, musisi dan penulis Fiersa Besari justru dihadapkan pada peristiwa duka mendalam selama pendakiannya di Carstensz Pyramid, puncak tertinggi di Indonesia. Dua pendaki senior, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dunia dalam insiden tersebut. Fiersa, yang baru tiba kembali di Timika setelah tertahan di basecamp Yellow Valley (YV) akibat cuaca buruk, menyampaikan belasungkawa dan kronologi peristiwa melalui unggahan di akun media sosialnya. Ia mengungkapkan perasaan campur aduk antara kegembiraan mencapai puncak impian dan kesedihan mendalam atas tragedi yang terjadi.
Dalam penjelasannya yang terinci, Fiersa menyampaikan enam poin penting:
-
Ungkapan Belasungkawa: Fiersa menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, serta mendoakan keluarga yang ditinggalkan agar diberi kekuatan dan ketabahan.
-
Kondisi dan Permintaan Maaf: Fiersa menjelaskan keterlambatannya dalam memberikan informasi dikarenakan syok dan berduka atas kejadian tersebut. Ia dan rekannya, Furky Syahroni, baru tiba di Timika setelah terhambat cuaca buruk yang mengganggu akses helikopter dari Yellow Valley.
-
Kronologi Umum dan Keikutsertaan: Fiersa menjelaskan bahwa ia mendaki bersama tim terpisah dari almarhumah Lilie dan Elsa (beda operator tur). Ia menambahkan bahwa selain timnya dan pendaki mancanegara, terdapat juga tim dari Balai Taman Nasional yang turut melakukan pendakian pada 28 Februari 2025. Kronologi lengkap, menurutnya, dapat diakses melalui berbagai sumber berita terpercaya.
-
Tantangan Pendakian Carstensz Pyramid: Fiersa menekankan bahwa pendakian Carstensz Pyramid sangat berbeda dengan pendakian gunung pada umumnya. Medan tebing curam dengan ketinggian lebih dari 600 meter di atas basecamp YV (4.200 mdpl menuju puncak 4.884 mdpl) menuntut keahlian dan penggunaan alat-alat pendakian yang mumpuni. Ia juga mengingatkan akan bahaya hipotermia pada ketinggian di atas 4.000 mdpl, terutama saat cuaca buruk.
-
Penemuan Tragedi dan Evakuasi: Fiersa mengungkapkan bahwa ia dan Furky baru mengetahui rangkaian tragedi tersebut setelah tiba di basecamp YV pada tanggal 28 Februari 2025 pukul 22:48 WIT, dan menerima kabar pada 1 Maret 2025 sekitar pukul 04:00 WIT. Mereka turut membantu dalam menghubungi korban yang terjebak melalui handy talkie (HT) hingga akhirnya dievakuasi oleh tim relawan lokal dan internasional pada 1 Maret 2025. Fiersa bersyukur tiga korban lainnya berhasil diselamatkan, meskipun sempat dalam kondisi kritis.
-
Ajakan Menghindari Spekulasi: Fiersa kembali menegaskan pentingnya mengecek informasi dari sumber terpercaya. Ia mengimbau publik untuk menahan diri dari spekulasi, teori-teori tanpa dasar, dan komentar yang tidak empati. Ia mengajak semua pihak untuk mendoakan keluarga yang berduka dan memberikan ruang bagi mereka untuk berkabung.
Peristiwa ini menyoroti betapa pentingnya persiapan dan keselamatan dalam kegiatan pendakian gunung, terutama di medan yang ekstrim seperti Carstensz Pyramid. Ungkapan duka dan penjelasan Fiersa Besari diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kejadian tersebut dan menghormati para korban yang telah meninggal dunia.