Sekolah Rakyat: Pendaftaran Calon Siswa Dibuka April 2025, Prioritaskan Keluarga Miskin Ekstrem
Sekolah Rakyat: Pendaftaran Siswa Prioritaskan Desil 1 DTKS
Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) terus mematangkan persiapan pendirian Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat rentan. Pendaftaran calon siswa Sekolah Rakyat dijadwalkan akan dibuka pada April 2025. Prioritas utama akan diberikan kepada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang terdata dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTKS), khususnya mereka yang berada dalam Desil 1.
Ketua Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menjelaskan bahwa proses seleksi calon siswa akan dilakukan secara bertahap dan komprehensif. Tahapan seleksi meliputi:
- Seleksi Administratif: Memverifikasi data calon siswa berdasarkan DTKS, dengan prioritas pada Desil 1 (keluarga miskin ekstrem).
- Tes Potensi Akademik: Mengukur kemampuan dasar dan potensi belajar calon siswa.
- Psikotes: Menilai aspek psikologis dan kepribadian calon siswa.
- Kunjungan Rumah (Home Visit): Memperoleh gambaran langsung mengenai kondisi keluarga dan lingkungan tempat tinggal calon siswa.
- Wawancara Orang Tua: Mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai latar belakang keluarga, dukungan terhadap pendidikan anak, dan harapan mereka terhadap Sekolah Rakyat.
- Pemeriksaan Kesehatan: Memastikan kondisi kesehatan calon siswa memenuhi syarat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Jika kuota masih tersedia setelah mengakomodasi calon siswa dari Desil 1, Kemensos akan membuka kesempatan bagi anak-anak dari Desil 2 dan seterusnya.
Pengukuran dan Evaluasi Berkala
Selain proses seleksi yang ketat, Kemensos juga akan melakukan pengukuran dan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan belajar siswa Sekolah Rakyat. Hal ini bertujuan untuk memantau efektivitas program dan memberikan umpan balik kepada orang tua, wali murid, dan masyarakat luas.
"Paling tidak setiap semester kami bisa menyampaikan progresnya. Ini lho, progres fisiknya seperti ini, dia tambah sehat, IQ-nya pun juga demikian, kedisiplinannya pun juga demikian, mentalitasnya pun juga demikian, sehingga kami bisa melaporkan ke publik," ujar Nuh.
Kemensos akan bekerja sama dengan berbagai lembaga yang memiliki kompetensi dalam mengukur aspek gizi, kesehatan, tingkat IQ, kedisiplinan, kecerdasan mental, dan kompetensi siswa. Dengan demikian, perkembangan siswa dapat dipantau secara holistik dan komprehensif.
Antusiasme Daerah Terhadap Sekolah Rakyat
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan bahwa hingga saat ini, telah ada 150 kabupaten/kota yang mengajukan usulan lokasi untuk pendirian Sekolah Rakyat. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya antusiasme daerah terhadap program ini.
"Dari 150 kabupaten-kota telah menyampaikan surat usulan untuk menjadi tempat penyelenggaraan Sekolah Rakyat itu. Kemudian 150 itu berupa tanah dan bangunan ya. 115-nya tanah, 36 berupa aset bangunan," ujar Gus Ipul.
Pemerintah menargetkan untuk membangun 100 Sekolah Rakyat pada tahap awal. Saat ini, Kemensos sedang melakukan verifikasi dan validasi terhadap lahan dan bangunan yang diusulkan oleh daerah. Prioritas akan diberikan kepada lokasi yang memenuhi persyaratan dan siap untuk direvitalisasi atau direnovasi sesuai dengan kebutuhan Sekolah Rakyat.
Gus Ipul menambahkan bahwa saat ini sudah terdapat 45 Sekolah Rakyat yang memenuhi persyaratan dan ditargetkan dapat beroperasi pada Juli 2025. Dengan demikian, diharapkan Sekolah Rakyat dapat segera memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.